Analisis Green Manufacturing pada Siklus Produksi Butsudan dengan Metode Life Cycle Assessment (LCA) (Studi Kasus PT Maruki International Indonesia)

HARDIANI NUR IKHWANA. Analisis Green Manufacturing pada Siklus Produksi Butsudan dengan Metode Life Cycle Assessment (LCA) (Studi Kasus PT Maruki International Indonesia) (dibimbing oleh Dr. Ir. Syarifuddin M Parenreng, S.T., M.T, IPU., CSRS dan Ir. Diniary Ikasari S, S.T., M.T) PT. Maruki International Indonesia merupakan perusahaan meubel yang memproduksi Butsudan. Untuk mendukung perusahaan green manufacturing, perusahaan perlu meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, menghemat energi dan sumber daya alam. Oleh sebab itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap produksi dan distribusi bahan baku serta produk jadi dengan metode Life Cycle Assessment (LCA) menggunakan software SimaPro 9.5.0.0. Terdapat empat langkah dalam pengelolaan Life Cycle Assessment (LCA), langkah pertama adalah menentukan tujuan dan ruang lingkup penelitian. Tujuan penelitian ini adalah strategi meminimalisir penggunaan energi dan material serta mengurangi dampak produksi dan distribusi terhadap lingkungan. Ruang lingkup amatannya adalah cradle-to-gate. Tahap selanjutnya adalah Life Cycle Inventory (LCI), yaitu mengumpulkan data input dan output. Selanjutnya dilakukan Life Cycle Impact Assessment (LCIA) dengan metode EDIP 2003. Kemudian tahap interpretasi yaitu rekomendasi perbaikan. Hasil network menggunakan software SimaPro 9.5.0.0 yaitu penggunaan energi listrik memberikan dampak tertinggi sebesar 100%, untuk material yang memberikan dampak tertinggi adalah kertas gosok sebesar 8.58%, kemudian untuk distribusi yang memberikan dampak tertinggi adalah distribusi dari Jepang sebesar 0.00547%. Kategori impact assessment yang memberikan dampak tertinggi yaitu impact Aquatic eutrophication (P) dengan nilai 63.9%. Rekomendasi perbaikan untuk menghemat energi listrik pada perusahaan manufaktur dapat dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan perusahaan, mengganti filter dalam sistem ventilasi secara teratur dan merawat mesin dan alat secara rutin. Untuk mengurangi penggunaan kertas gosok, perusahaan dapat melakukan perbaikan berdasarkan rujukan strategi Cleaner Production (CP). Menghemat bahan bakar transportasi kapal laut dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi teknologi pelumasan udara.