Sira, Selvie (2023) PERANAN PEMBERIAN OLFACTORY TRAINING DAN INTRANASAL CORTICOSTEROID TERHADAP PERBAIKAN FUNGSI PENGHIDU PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGHIDU DI MAKASSAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C035192004_tesis_19-10-2023 cover1.png
Download (226kB) | Preview
C035192004_tesis_19-10-2023 1-2.pdf
Download (2MB)
C035192004_tesis_19-10-2023 dp.pdf
Download (574kB)
C035192004_tesis_19-10-2023.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
SELVIE SIRA, Peranan Pemberian Olfacctory Training dan Intranasal Corticosteroid terhadap Perbaikan Fungsi Penghidu pada Pasien dengan Gangguan Penghidu di Makassar (dibimbing oleh Muhammad Fadjar Perkasa, Trining Dyah, Andi Akfian Zainuddin).
Gangguan penghidu dapat menyebabkan seseorang kehilangan kemampuan mendeteksi bau dan terbukti memiliki dampak buruk pada kualitas hidup pasien. Selain ini belum ada farmakoterapi yang terbukti efektif untuk memperbaiki gangguan penghidu, namun olfactory training (OT) selama 12 minggu dapat menjadi pilihan sebagai strategi terapi gangguan penghidu akibat infeksi virus disfungsi olfaktori juga kadang-kadang diberikan kortikosteroid sistemik peroral atau topikal intranasal. Penggunaan kortikosteroid intranasal (INS) maupun OT masih membutuhkan bukti klinis yang adekuat dalam pelaksanaan gangguan penghidu. Penelitian ini bertujuan menilai efektivitas pemberian OT dan INS pada pasien dengan gangguan penghidu di Makassar. Desain penelitian ini berupa randomized pre-post-controlled design yang terdiri dari 2 kelompok perlakuan dengan total 31 sampel. Penilaian terapi dilakukan dengan sniffin sticks test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan skor sniffin sticks test antara hari ke-1 dengan minggu ke-3 dan antara hari ke-1 dengan minggu ke-6 baik pada kedua kelompok perlakuan (p<0.001) tidak ada perbedaan yang signifikan pada perubahan skor sniffin sticks test antara kelompok OT dengan kelompok OT+INS pada minggu ke-3 dan minggu ke-6 (p>0.05). Dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi OT dan kombinasi OT+INS efektif dalam memperbaiki gangguan penghidu pada minggu ke-3 dan minggu ke-6. Terdapat perbaikan fungsi penghidu untuk pasien dengan gangguan penghidu pada penelitian ini. Namun, pada sampel dengan terapi kombinasi OT dan INS ditemukan peningkatan skor sniffin sticks yang lebih besar
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit THT |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 01 Nov 2024 00:43 |
Last Modified: | 01 Nov 2024 00:43 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38823 |