DENDAM DAN HARGA DIRI DALAM LES SIRÈNES DE BAGDAD ARYA YASMINA KHADRA

OKTOVINA. “Dendam dan Harga Diri dalam Les Sirènes de Bagdad” dan dibimbing oleh Dr. Mardi Adi Armin, M.Hum dan Dr. Ade Yolanda Latjuba, M.A., Latar belakang. Les Sirènes de Bagdad karya Yasmina Khadra menyoroti hubungan antara harga diri dan tindakan balas dendam dalam konteks tradisi masyarakat Badui di Kafr Karam. Balas dendam sebagai respon terhadap konflik yang berkepanjangan dan penghinaan mencerminkan harga diri individu dan cara untuk mengembalikan situasi yang merugikan psikis dan emosi. Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi latar, menganalisis konflik, dan menganalisis dampak dari konflik yang dialami tokoh. Metode. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam bentuk kutipan-kutipan, yang diperoleh dari deskripsi makna pembacaan secara mendalam novel Les Sirènes de Bagdad. Analisis dilakukan terhadap latar dan peristiwa untuk mengungkap konflik dan mekanisme pertahanan diri yang dilakukan tokoh. Hasil. Berdasarkan analisis pada data yang telah dilakukan, terdapat empat puluh sembilan data yang mencakup latar, yaitu latar tempat, waktu dan sosialbudaya, berbagai jenis konflik dan dampak dari konflik yang dialami tokoh. Data-data konflik yang telah dianalisis dideskripsikan pemaknaannya. Mekanisme pertahanan diri ada empat mekanisme pertahanan yaitu Sublimasi, Simpatisme,Penolakan/Penyangkal -an (Denial), dan Bertingkah (Acting Out)). Kesimpulan. Dalam penelitian terhadap novel "Les Sirènes de Bagdad" karya Yasmina Khadra, tindakan balas dendam oleh Pemuda Badui dipicu oleh konflik internal dan eksternal. Konflik ini mengakibatkan stres, cemas, dan depresi serta kehilangan identitasnya. Tindakan balas dendam bukan hanya respons pribadi tetapi juga mekanisme melawan penghinaan, meskipun dengan konsekuensi tragis seperti bom bunuh diri.