Analisis Konflik Antara Perusahaan PT. Don Udang Aquaculture dengan Pembudidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezi) di Kelurahan Biringkassi, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto. = Conflict Analysis Between PT. Don Udang Aquaculture Company and Seaweed Farmers (Kappaphycus alvarezi) in Biringkassi Village, Binamu District, Jeneponto Regency.

Muh Raidil Riadi, L041 20 1028. “Analisis Konflik Antara Perusahaan PT. Don Udang Aquaculture dengan Pembudidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezi) di Kelurahan Biringkassi, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto”. Dibimbing oleh Andi Amri Sebagai Pembimbing Utama dan A. Adri Arief Sebagai Pembimbing Anggota.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan dinamika konflik perusahan dengan masyarakat juga resolusi penyelesaian konflik di Kelurahan Biringkassi, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Biringkassi, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto pada bulan Desember 2023 sampai Januari 2024, dengan menggunakan metode penelitian survei. Metode sampling yang diterapkan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 25 orang. Teknik pengumpulan data melibatkan observasi, wawancara, studi Pustaka, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik yang terjadi menyoroti kompleksitas interaksi antara kepentingan ekonomi perusahaan dengan keberlangsungan lingkungan serta kebutuhan sosial masyarakat lokal. Dimulai dari masalah penggunaan lahan dan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan perusahaan, konflik tersebut meruncing menjadi perseteruan yang memengaruhi hubungan antarwarga dan memicu tindakan advokasi yang meresahkan. Meskipun demikian, melalui intervensi pemerintah setempat, terutama melalui Dinas Kelautan dan Perikanan serta Dinas Lingkungan Hidup, upaya mediasi dan pemeriksaan limbah berhasil menemukan solusi. Hasil pemeriksaan limbah menegaskan bahwa tuduhan tentang dampak negatif terhadap lingkungan dari perusahaan tidak dapat dibuktikan, mengklarifikasi ketidakpastian yang telah memperkeruh suasana. Langkah-langkah ini menunjukkan pentingnya peran pemerintah dalam menyelesaikan konflik dan menegaskan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Keywords : Konflik, Biringkassi, advokasi, intervensi, limbah