Perbedaan Online Self-Disclosure Ditinjau dari Parenting Style Remaja Pengguna Media Sosial di Kota Makassar

Media sosial menjadi salah satu bukti dari berkembangnya teknologi informasi saat ini dan paling banyak digunakan oleh remaja. Salah satu tugas perkembangan remaja adalah bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain. Self-disclosure merupakan aspek penting dalam berinteraksi dengan orang lain yang dapat dilakukan melalui perantara media sosial atau dikenal dengan online self-disclosure. Terdapat banyak faktor yang memengaruhi online self-disclosure remaja, diantaranya tingkat kesepian yang disebabkan karena kurang terpenuhinya kebutuhan remaja untuk dapat berkomunikasi dengan jujur dan terbuka. Memenuhi kebutuhan remaja merupakan peran penting yang perlu dilakukan oleh keluarga, sehingga remaja mampu mengembangkan kemampuan yang dimiliki, termasuk kemampuan berkomunikasi. Namun, setiap keluarga memiliki parenting style yang berbeda-beda yang kemudian membentuk karakteristik atau kepribadian yang berbeda pula pada tiap individu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan online self-disclosure ditinjau dari parenting style remaja pengguna media sosial di Kota Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian komparatif (perbandingan). Sebanyak 327 remaja pengguna media sosial berusia 15-21 tahun yang berdomisili di Kota Makassar terlibat dalam penelitian ini. Teknik pengolahan data pada penelitian ini menggunakan uji non parametrik Kruskal Wallis. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan online self-disclosure ditinjau dari parenting style remaja pengguna media sosial di Kota Makassar.