Mengungkap Aspek-Aspek Psikologis Korban Economic Abuse

Keluarga merupakan tempat yang dapat mendukung kelangsungan hidup dan kesejahteraan setiap anggota keluarga. Salah satu hal yang dapat mendukung kesejahteraan keluarga adalah tercapainya fungsi keuangan keluarga, seperti terpenuhinya kebutuhan dasar keluarga melalui pembagian peran kuangan yang berjalan harmonis antara suami dan istri. Namun, pada beberapa keluarga terjadi perilaku mengontrol yang berlebihan terhadap ekonomi keluarga atau dikenal sebagai economic abuse. Penelitian sebelumnya telah menjelaskan bahwa terdapat dampak yang dirasakan oleh korban economic abuse, seperti perasaan bersalah, malu, dan marah. Sedangkan, terdapat aspek psikologis lain yang juga penting untuk diketahui. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran aspek-aspek psikologis korban economic abuse, yaitu aspek kognisi, aspek emosi, aspek konasi, dan aspek spiritual.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang dianalisis menggunakan teknik inductive-thematic. Adapun partisipan dalam penelitian ditentukan menggunakan teknik judgement sampling. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa aspek kognisi yang muncul, yaitu social perception, marital expectation, role expectation, self-blaming, positive reinterpretation dan decision making. Aspek emosi yang dirasakan ialah regret, disappointed, sadness, fear, anger, embarrassed, stress, inferiority, dan gratitude. Pada aspek konasi, partisipan melakukan emotion focused coping, problem solving, forgiveness, dan acceptance. Sedangkan pada aspek spiritual terdapat belief in God, dan turning to religion.