Megawaty, Andi Arny (2023) Hubungan Antara Antibodi IgA Anti-dsDNA Dengan Beratnya Lupus Eritematosus Sistemik Berdasarkan MEX Sledai dan Adanya Vaskulitis Kulit. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C015172012_tesis_01-12-2023 cover1.png
Download (393kB) | Preview
C015172012_tesis_01-12-2023 1-2.pdf
Download (6MB)
C015172012_tesis_01-12-2023 dp.pdf
Download (870kB)
C015172012_tesis_01-12-2023.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (10MB)
Abstract (Abstrak)
Andi Arny Megawaty: Hubungan Kadar Antibodi IgA anti-dsDNA Dengan Beratnya Lupus Eritematosus Sistemik Berdasarkan Mex Sledai Dan Adanya Vaskulitis Kulit (Dibimbing oleh Faridin HP)
Latar Belakang: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara IgA anti-dsDNA dengan derajat keparahan SLE dengan adanya vaskulitis kutaneus.
Metode: Penelitian cross sectional, dilakukan di instalasi rawat jalan rumah sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar dan rumah sakit pendidikan Universitas Hasanuddin mulai September 2020-Februari 2021. Dilakukan pemeriksaan kadar IgA anti ds-DNA pada pasien LES yang terbagi dalam 2 grup, grup A; pasien LES dengan vaskulitis kulit dan grup B; pasien LES tanpa vaskulitis kulit. Vaskulitis kulit ditegakkan berdasarkan adanya efloresensi kulit pada subjek berupa adanya lesi kulit berupa adanya makula dan papul eritema, petekie, urtikaria, purpura, lesi nodular dan lesi ulserasi. Kadar IgA ds-DNA dikatakan positif jika nilainya : ≥ 0,50 dengan cut off value (negatif kontrol < 0,05) adalah 0,15 dan cut off value (negatif kontrol ≥ 0,05) : negatif kontrol + 0,10. Untuk menilai beratnya LES berdasarkan digunakan Mexican Sistemic Lupus Erithematosus Disease Activity Index (MEX-SLEDAI) LES berat jika 11-19 dan LES sangat berat > 20. Menggunakan analisis statistik Chi square dan Fisher Exact, signifikan jika nilai p<0,05.
Hasil: Didapatkan 54 subyek pasien LES; pada LES grup A dengan rerata usia 29,6±7,6 tahun dan grup B dengan rerata usia 29,9±9,5 serta lebih banyak perempuan pada kedua grup dengan Chi square p=0,467. Adapun manifestasi kulit terbanyak adalah petekie 27,6 % dari keseluruhan sampel. Pada subyek dengan IgA anti-dsDNA positif ditemukan grup A 100% dan signifikan lebih tinggi dibandingkan pada grup B yang 72,0% dengan Chi square p=0,002. Sedangkan pada subyek dengan LES derajat sedang, berat dan sangat berat ditemukan persentase grup A (37,9%, 48,3% dan 13,8%) signifikan lebih tinggi dibandingkan grup B (20,0%, 44,0% dan 0,0%) dengan Chi square p=0,002. LES derajat sedang, berat dan sangat berat ditemukan persentase IgA anti-dsDNA positif (31,9%, 51,1% dan 8,5%) signifikan lebih tinggi dibandingkan yang negatif (14,3%, 14,3% dan 0,0%). Sedangkan pada derajat ringan ditemukan lebih tinggi pada IgA anti-dsDNA negatif (71,4%) dibandingkan pada yang positif (8,5%) dengan Chi square p=0,002.
Kesimpulan: IgA anti-dsDNA berhubungan dengan beratnya penyakit pada pasien LES berdasarkan vaskulitis kulit sehingga kadar IgA anti-dsDNA dan ditemukannya vaskulitis kulit dapat digunakan sebagai prediktor beratnya penyakit pada pasien LES
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Dalam |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 31 Oct 2024 01:24 |
Last Modified: | 31 Oct 2024 01:24 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38666 |