Menara Hortikultura Jakarta

Tingkat kepadatan penduduk yang terus meningkat di daerah DKI Jakarta mengakibatkan daya tampung kota semakin sempit dan kekurangan Ruang Terbuka Hijau. Kerusakan ligkungan lingkungan yang diakibatkan oleh masalah berangkai ini akan terus meningkat seiring berjalannya waktu. Ruang Terbuka Hijau yang dibutuhkan kota DKI Jakarta tidak dapat lagi dilakukan secara horizontal sehingga metode vertikal menjadi satu-satunya cara yang dapat dilakukan dalam menciptakan Ruang Hijau didalam kota. Pendekatan yang dilakukan dengan menggunkan tanaman Hortikultura sebagai karakter utama atau simbol yang akan menjadi identitas green city. Tujuan dari perancangan Menara Hortikultura Jakarta yaitu sebagai media pertunjukan Ruang Terbuka Hijau Vertikal dan green Architecture. Untuk memenuhi tujuan proyek pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, studi Pustaka, studi banding hingga observasi langsung ke tapak untuk mendapatkan data-data yang menunjang perancangan Menara Hortiklutura Jakarta. Hasil Perancangan adalah Menara Hortikultura Jakarta sebagai bangunan bertingkat banyak yang diperuntukan menjadi bangunan komersial yang mana memiliki empat fungsi utama yaitu Perkantoran, Pusat Bisnis, Edurkasi dan Penanaman. Menara Hortikultura Jakarta dalam konsepnya memiliki empat strategi utama yaitu, Embrio Of Sustainable Urban Farming, Green City Life Catalyst, Pusat Agribisnis, Breathing Building Concept. Dalam implementasinya Menara Hortikultura Jakarta membutuhkan inisiatif, partisipasi, dan dukungan dari Masyarakat DKI Jakarta Untuk Mencapai tujuan dan hasil yang maksimal dari strategi utama dalam perancangan proyek ini.