Rumpa, Arham (2023) TINGKAH LAKU IKAN PADA AREAL RUMPON DALAM HUBUNGANNYA TERHADAP PROSES PENANGKAPAN IKAN DENGAN PURSE SEINE DI PERAIRAN TELUK BONE. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.
L013191021_disertasi_02-01-2024 cover1.png
Download (313kB) | Preview
L013191021_disertasi_02-01-2024 1-2.pdf
Download (1MB)
L013191021_disertasi_02-01-2024 dp.pdf
Download (1MB)
L013191021_disertasi_02-01-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
Purse seine merupakan metode penangkapan ikan yang sangat efektif dan efisien dalam hal menangkap chooling spesies ikan pelagis yang bergerombol, menggunakan rumpon sebagai alat bantu penangkapan ikan. Secara umum, ada hubungan antara tingkah laku ikan terhadap faktor internal dari rumpon itu sendiri yang mempengaruhi suksesnya pengoperasian purse seine di rumpon. Tujuan penelitian yaitu menganalisa tingkah laku schooling ikan akibat adanya pengaruh konstruksi penyusun rumpon, variasi kondisi oseanografi, gelombang suara dibawah rumpon, pencahayaan pada areal rumpon, pergerakan kapal dan strategi pengembangan teknik setting dan hauling alat tangkap yang efektif berdasarkan tingkah laku ikan pada areal rumpon. Metode penelitian ini menggabungkan antara teknik echosounding dan experimental fishing di lapangan. Hasil penelitian menemukan bahwa konstruksi penyusun rumpon berdampak langsung terhadap efektivitas untuk menarik dan mengkonsentrasikan ikan serta erpengaruh terhadap jarak schooling ikan khususnya durasi lama perendaman dilaut, keberadaan spesies krustasea yang melekat pada konstruksi rumpon dan variasi penggunaan warna atraktor, dimana daya tahan atraktor daun kelapa pada durasi 3-4 minggu merupakan kondisi terbaik lama perendaman dilaut, kedatangan schooling ikan pada areal rumpon, durasi tercepat rata-rata 3-4 minggu yaitu pada musim peralihan-1 serta penggunaan atraktor daun kelapa yang sudah dikeringkan berwarna coklat, schooling ikan lebih terkonsentrasi dan pola pergerakan lebih tenang jika dibandingkan dengan atraktor daun kelapa yang masih segar berwarna hijau. Hasil penelitian ini juga menemukan adanya hubungan yang erat antara jarak schooling ikan pada titik pusat rumpon dengan faktor oseanografi dimana variasi kecepatan arus berpengaruh terhadap jarak horizontal; variasi arah arus mempengaruhi jarak distribusi horizontal, sedangkan suhu air berpengaruh terhadap sebaran ikan secara vertikal. Kecepatan arus yang ideal berada pada kisaran 0,2-0,29 [m s-1], arah arus ideal adalah antara arus bagian atas dan bawah searah pada sudut 0°-60° serta kondisi suhu >30 °C schooling ikan lebih mendekati permukaan dan terkonsentrasi di bawah rakit rumpon. Pengukuran tekanan suara dibawah rakit rumpon lebih besar jika dibandingkan dengan tekanan suara yang berada jauh dari areal rakit rumpon pada jarak 50-100 meter. Hasil identifikasi spesies ikan penghuni rumpon seperti ikan layang (Decapterus spp) teramati mengeluarkan gelembung air laut. Hasil analisis karakter suara tersebut memiliki peak frekuensi rata-rata 583,90 Hz sedangkan tekanan suara berada pada kisaran 86 dB. Hasil tersebut sesuai dengan sensitivitas maksimum dan minimum pendengaran ikan pada umumnya, sehingga karakteristik suara gelembung air laut yang teramati memungkinkan pengembangan atraktor berbasis gelombang suara untuk menarik dan mengkonsentrasikan spesies ikan tertentu pada areal rumpon. Pengukuran terhadap pengaruh cahaya terhadap agregasi ikan menemukan bahwa pada malam hari pencahayan diatas kapal, schooling ikan rata-rata terkonsentrasi secara vertikal/horizontal khususnya pada ikan layang (Decapterus spp) 15/20 meter, Selar (Selaroides spp) 15/2 meter dan tongkol (Auxis spp) 20/10 meter. Sedangkan pencahayaan dini hari secara vertikal/horizontal ikan layang (5/2 meter), selar (1/2 meter) dan tongkol (2/2 meter), namun terkadang timbul penyimpangan jarak pergerakan schooling ikan dibawah rakit rumpon pencahayaan yang seharusnya akibat dipengaruhi oleh faktor pencahayaan bulan, variasi kecepatan arus, volume schooling ikan dan ikan predator dibawah areal kapal dan rakit rumpon. ix Operasi penurunan purse seine diperairan terkait pergerakan kapal dalam kondisi jaring didalam laut 100%, hasil pengamatan schooling ikan tidak terkonsentrasi kesatu titik namun menyebar kesegala arah jaring dengan cara memperluas posisi keseluruh area pada jaring yang tertutup, dimana pola pergerakan tenang dan berenang agak lambat. Dalam kondisi jaring didalam laut ± 50%-80%, pola pergerakan mulai terpolarisasi, terkordinasi dan berbentuk melingkar didalam jaring sedangkan kondisi jaring didalam laut ± 20%-10% schooling ikan kecepatan berenangnya mengalami penurunan akibat jarak antar ikan semakin padat. Dalam strategi operasi penangkapan purse seine yang optimal, pengukuran panjang dan dalam jaring untuk dioperasikan di rumpon dalam kondisi schooling ikan terkonsentrasi dibawah rakit rumpon sudah cukup ideal dengan minimal panjang alat tangkap 220 meter, kondisi ikan bergerak membutuhkan 363,3 meter dan dalam jaring minimal 26-39 meter. Rasio kecepatan melingkar dengan kecepatan turunnya alat tangkap yang ideal dengan menggunakan kecepatan kapal saat setting yaitu 4 knot yang mana secara total kondisi jaring dapat tenggelam maksimal. Sudut awal penurunan alat tangkap yang ideal dan umum digunakan adalah berada antara sudut 130°–150° dari arah datangnya arus dan angin. Penelitian ini pada akhirnya menemukan dan dapat merekomendasikan model strategi pengembangan teknik pengoperasian purse seine yang optimal pada areal rumpon berdasarkan tingkah laku schooling ikan akibat pengaruh faktor internal (alat tangkap dan rumpon) serta faktor external (oseanografi) pada areal rumpon.
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Perikanan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 31 Oct 2024 00:10 |
Last Modified: | 31 Oct 2024 00:10 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38562 |