PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KELELAWAR SELAMA PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN MAROS DAN PANGKEP

Persepsi dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan tindakan, sehingga persepsi masyarakat yang bersentuhan langsung dengan satwa liar dapat mempengaruhi keberhasilan upaya konservasi. Terutama selama pandemi Covid-19 persepsi negatif terhadap satwa liar khususnya kelelawar semakin memburuk karena dianggap sebagai sumber penyebaran virus, yang berakibat pada pemusnahan kelelawar dan habitatnya dibeberapa wilayah. Mengingat peran kelelawar bagi kelangsungan ekosistem upaya konservasi harus dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat di Desa Jenetaesa Kab. Maros dan Pulau Sabutung Kab. Pangkep yang tinggal berdampingan dengan ekosistem kelelawar buah (Megachiroptera). Dilakukan menggunakan metode purposive sampling terhadap 120 responden, pengambilan data dilakukan secara langsung menggunakan kuesioner dan wawancara terhadap tokoh masyarakat setempat. Penelitian menunjukkan pengetahuan masyarakat tergolong kurang di Kab. Maros (27%) dan Pangkep (23%). Namun persepsi positif masyarakat tergolong tinggi terutama di Kab.Maros (85%) dibandingkan Pangkep (53%). Walaupun tingkat pengetahuan yang tergolong kurang namun masyarakat di kedua kabupaten memiliki persepsi terhadap kelelawar yang baik. Upaya peningkatan pengetahuan dapat ditempuh untuk mengubah penilaian yang salah terhadap kelelawar, sehingga dapat mendukung upaya konservasi kedepannya.