Pertumbuhan dan Produksi Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) yang di Inokulasi Actinomycetes sp. dan Pemberian Air Kelapa dan Air Cucian Beras

Latar belakang. Penurunan produksi cabai rawit ini karena kondisi cuaca yang tidak stabil dan unsur hara tanah yang rendah. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk memperbaiki teknik budidaya dan peningkatan produksi cabai melalui penggunaan pupuk khususnya pupuk organik dan pupuk hayati. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh inokulasi bakteri Actinomycetes sp. dan pemberian campuran air kelapa dan cucian beras dalam berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan dan produksi cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tellulimpoe, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, yang berlangsung dari Agustus 2023 sampai April 2024. Metode. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan Rancangan Petak Terpisah (RPT). Petak utama yaitu pemberian campuran air kelapa dan air cucian beras yang terdiri dari 4 taraf yaitu kontrol (tanpa campuran air kelapa dan air cucian beras), campuran air kelapa dan air cucian beras 10 mL/liter, campuran air kelapa dan air cucian beras 20 mL/liter dan campuran air kelapa dan air cucian beras 30 mL/liter. Anak petak yaitu pemberian Actinomycetes sp. terdiri dari 3 taraf yaitu kontrol (tanpa Actinomycetes sp.), Actinomycetes sp. 105 CFU/mL dan Actinomycetes sp. 107 CFU/mL. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara campuran air kelapa dan air cucian beras dengan Actinomycetes sp. pada parameter panjang buah (3.82 cm). Perlakuan Actinomycetes sp. 105 CFU/mL memberikan hasil tertinggi terhadap bobot buah per tanaman (211,17 g) dan produksi per hektar (7,04 ton/ha). Perlakuan campuran air kelapa dan air cucian beras 30 mL/L memberikan hasil tertinggi terdahap parameter tinggi tanaman (22.84 cm). Kesimpulan. Pemberian Actinomycetes sp. dan campuran air kelapa dan air cucian beras memberikan hasil yang signifikan terhadap pertumbuhan cabai rawit.