KOMPOSISI JENIS MAKROZOOBENTOS PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN DI PULAU BARRANG CADDI = COMPOSITION OF MACROZOOBENTOS TYPES IN THE SEABAF FIELD ECOSYSTEM ON BARRANG CADDI ISLAND

Makrozoobentos adalah organisme yang dapat hidup di segala habitat perairan dan memiliki pergerakan yang sangat lambat dibanding dengan organisme laut lainnya. Organisme ini diketahui hidup dengan cara merayap, menempel, mengubur, serta dapat menggali di dasar perairan. Padang lamun merupakan suatu hamparan vegetasi yang isinya kumpulan tumbuhan lamun. Dengan adanya makrozoobentos di ekosistem padang lamun, hal tersebut menandakan bahwa didalamnya terdapat kehidupan yang dinamika dan terjadi interaksi antar lamun dengan biota-biota laut yang saling membutuhkan dan memanfaatkan untuk pertumbuhan dan berkembang biak. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui komposisi jenis makrozoobentos di Pulau Barrang Caddi, mengetahui kerapatan lamun di Pulau Sagara dan menganalisis hubungan komposisi jenis makrozoobentos dengan kerapatan lamun. Pengambilan data makrozoobentos menggunakan transek garis sejajar pantai sepanjang 50 m selanjutnya diletakkan 5 plot dengan jarak masing-masing 10 m. Sampel makrozoobentos diambil dengan cara meletakkan transek kuadran (1 m x 1 m). Pengambilan data lamun dilakukan pada transek kuadran makrozoobentos yang sama. Sampling dilakukan di 4 stasiun dengan mengelilingi pulau (stasiun 1,2,3 dan 4). Selain itu parameter lingkungan yang diukur yaitu suhu, salinitas, kecerahan, dan pH. Semua hasil pengukuran rata-rata parameter lingkungan masih dalam ambang batas untuk pertumbuhan lamun dan kehidupan makrozoobentos. Komposisi jenis Makrozoobentos di pulau Barrangcaddi di dominasi oleh Gastropoda dengan 14 jenis (51%) , Ophiuroidea 1 jenis (23%) , Bivalvia 3 jenis (15%) , Echinodea 1 jenis (10%) dan astroidea 1 jenis (1%) yang bisa dikategorikan bahwa perairan Barrangcaddi masih baik. Terdapat dua jenis lamun di pulau Barrangcaddi yaitu Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii . Adapun kerapatan total pada stasiun 1 sebesar 206 tegakan/m2, stasiun 2 sebesar 189 tegakan/m2, stasiun 3 sebesar 94 tegakan/m2 dan stasiun 4 tidak memiliki lamun. Hasil hubungan komposisi jenis makrozoobentos dengan kerapatan lamun masuk kategori korelasi sedang dan bersifat negatif.

Keywords : Komposisi Jenis, Makrozoobentos, , Kerapatan, Lamun