MAELOKA TOBA' (Studi Kasus Waria Menjadi Laki-Laki Seutuhnya Di Kabupaten Soppeng)


Safitra, Nur (2024) MAELOKA TOBA' (Studi Kasus Waria Menjadi Laki-Laki Seutuhnya Di Kabupaten Soppeng). Skripsi thesis, universitas hasanuddin makassar.

[thumbnail of E071171004_skripsi_02-09-2024 bab 1-2.pdf] Text
E071171004_skripsi_02-09-2024 bab 1-2.pdf

Download (679kB)
[thumbnail of E071171004_skripsi_02-09-2024 cover1.jpg]
Preview
Image
E071171004_skripsi_02-09-2024 cover1.jpg

Download (291kB) | Preview
[thumbnail of E071171004_skripsi_02-09-2024 dp.pdf] Text
E071171004_skripsi_02-09-2024 dp.pdf

Download (272kB)
[thumbnail of E071171004_skripsi_02-09-2024.pdf] Text
E071171004_skripsi_02-09-2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Nur Safitra, (E071171004). “Maeloka Toba’ (Studi Kasus Waria Menjadi Laki-Laki Seutuhnya Di Kabupaten Soppeng)”. Dibimbing oleh Prof. Nurul Ilmi Idrus, Ph.D dan Prof. Dr. Munsi Lampe, MA
Keberadaan komunitas waria di Kabupaten Soppeng dewasa ini menjadi kontroversi dengan berbagai kegiatannya. Acara porseni waria se Sulawesi Selatan pada dua tahun lalu mendapat protes keras dari masyarakat karena hal tersebut dianggap menodai budaya lokal yang tidak seharusya menggelar acara dengan mengatasnamakan waria, waria tersebut dianggap melakukan kampanye secara tidak langsung terhadap dukungan melegalkan LGBT. Kontroversi ini terutama juga dipicu oleh semakin banyaknya bermunculan komunitas waria. Waria-waria tersebut semakin terang-terangan membuktikan eksistensi diri dan kelompok di masyarakat Soppeng. Tipe penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan penentuan informan secara purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di kecamatan Lalabata, kabupaten Soppeng selama tiga bulan. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan observasi. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor perubahan waria menjadi laki-laki seutuhnya dalam penelitian ini ada empat. Pertama, faktor dari dalam diri sendiri yaitu kesadaran akan identitasnya sebagai laki-laki. Kedua, adalah dorongan dari orang tua. Ketiga, lingkungan sekitar. Keempat, faktor usia juga menjadi faktor pendorong perubahan waria. Para waria dalam penelitian ini melakukan prosedur terapi perubahan untuk kembali menjadi laki-laki seutuhnya dengan berbagai cara seperti, mengikuti ruqyah, mengikuti kajian keagamaan, bergaul dengan remaja mesjid, aktif membuka media sosial berupa youtube untuk mendengarkan ceramah keagamaan, serta konsultasi dengan ustadz dan tokoh spiritual yang ada di lingkungan sekitar. Perubahan setelah menjalani terapi dirasakan oleh para informan, mulai dari gaya hidup, berbicara, bergaul, serta perasaan bahagia yang membuat kehidupannya menjadi lebih tenang. Pada intinya perubahan yang dilakukan semata-mata karena ingin mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa karena pada dasarnya mereka para waria di kecamatan Lalabata kabupaten Soppeng beragama Islam, serta mayoritas penduduk juga beragama Islam. Oleh karena itu, para waria yang berubah dan memilih jalan untuk menjadi laki-laki seutuhnya diterima dengan baik oleh masyarakat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi Sosial
Depositing User: Unnamed user with username pkl
Date Deposited: 28 Oct 2024 02:02
Last Modified: 28 Oct 2024 02:02
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38364

Actions (login required)

View Item
View Item