EVALUASI KINERJA PROYEK FEED END SHELL DRYER #3 REPLACEMENT PROCES PLANT PT VALE INDONESIA TBK MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM


Pasolang, Rara (2024) EVALUASI KINERJA PROYEK FEED END SHELL DRYER #3 REPLACEMENT PROCES PLANT PT VALE INDONESIA TBK MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM. Skripsi thesis, universitas hasanuddin makassar.

[thumbnail of D071201057_skripsi_02-09-2024 bab 1-2.pdf] Text
D071201057_skripsi_02-09-2024 bab 1-2.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of D071201057_skripsi_02-09-2024 cover1.jpg]
Preview
Image
D071201057_skripsi_02-09-2024 cover1.jpg

Download (323kB) | Preview
[thumbnail of D071201057_skripsi_02-09-2024 dp.pdf] Text
D071201057_skripsi_02-09-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of D071201057_skripsi_02-09-2024.pdf] Text
D071201057_skripsi_02-09-2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract (Abstrak)

RARA PASOLANG. EVALUASI KINERJA PROYEK FEED END SHELL DRYER #3 REPLACEMENT PROCES PLANT PT VALE INDONESIA TBK MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM) (dibimbing oleh Saiful).
Latar Belakang. Dryer #3 merupakan merupakan motor produksi karena berfungsi untuk mengeringkan material ore dari Wet Of Storage (WOS) menuju Dryer Of Storage (DOS). Dari assesment yang dilakukan ditemukan indikasi penipisan dinding Shell dan beberapa bagian yang mengalami kerusakan sehingga harus dilakukan penggantian feed end Shell Dryer #3. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja proyek apakah mengalami keterlamatan atau tidak dan bagaimana dampak yang ditimbulkan. Metode. Analisa data pada penelitian ini menggunakan metode Earned Value Management (EVM), dimana metode ini akan memerlihatkan hasil dari nilai CPI dan SPI yang nantinya akan menunjukan biaya dan seberapa cepat atau lambat laju dari sebuah proyek dan melihat keterlambatan dan pengaruh keterlambatan terhadap perkembangan proyek. Hasil. Berdasarkan data yang diperoleh selama periode peninjauan, nilai pengukuran kinerja dari aspek waktu (SPI) sebesar 0,70<1 artinya kinerja pelaksanaan proyek mengalami keterlambatan dan dari aspek biaya (CPI) sebesar 1,17>1 yang berarti biaya yang dikeluarkan lebih kecil dari perencanaan. Keterlambatan tersebut disebabkan oleh banyak faktor salah satunya yaitu area proyek yang merupakan area terbatas. Selanjutnya dilakukan perhitungan waktu dan biaya untuk tersisa diperkirakan akan mengeluarkan biaya sebesar $1.466.391,70 selama 10 hari sehingga total biaya yang diperkirakan akan dikeluarkan sebesar $6.307.566,02 selama 33 hari. Adapun dampak yang ditimbulkan dari keterlambatan proyek selama 10 hari yaitu perusahaan kehilangan produksi nikel sebesar 1236,7 ton. Sehingga total kerugian yang dialami perusahaan sebesar $20.108.742 ($1=Rp16.241) atau setara dengan Rp326.586.078.822 dan kontraktor harus membayar pinalti sebesar $56.500 atau setara dengan Rp917.616.500.
Kata Kunci: Delay, Dryer, Earned Value Management, Kinerja Proyek

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Unnamed user with username pkl
Date Deposited: 18 Oct 2024 01:13
Last Modified: 18 Oct 2024 01:13
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38349

Actions (login required)

View Item
View Item