ANALISIS PROPERTIES GEOMEKANIKA PADA BATUAN ALTERASI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KESTABILAN LERENG TAMBANG TERBUKA, TUJUH BUKIT, JAWA TIMUR

Permasalahan signifikan yang sering muncul di daerah penelitian dalam tambang emas jenis high sulfidation adalah ketidakstabilan lereng. Proses hidrotermal dapat mengubah sifat mekanik dan fisik massa batuan asli, sehingga menimbulkan tantangan dalam operasi penambangan terbuka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis stabilitas lereng batuan yang mengalami alterasi hidrotermal di tambang terbuka di Banyuwangi. Proses pengumpulan data dilakukan melalui investigasi geoteknik untuk memperoleh sampel batuan yang akan diuji di laboratorium. Metode petrografi yang digunakan adalah metode penampang tipis dalam analisis petrografi untuk menentukan jenis mineral yang ada di batuan, serta klasifikasi Rock Mass Rating (RMR) metode empiris untuk mengidentifikasi perubahan kekerasan pada setiap jenis batuan yang mengalami alterasi melalui uji Point Load Index. Berdasarkan hasil pengujian Petrografi, PLI/UCS dan RMR terdapat tiga jenis alterasi yaitu, Argilik (UCS = 3-16 MPa, RMR = 46-50) , Argilik Lanjut (UCS = 11-45 MPa, RMR = 49-55), Silika Alunit (UCS = 28-80 MPa, RMR = 61-65). Hasil analisis kestabilan lereng pada kondisi statis 3D (FK 2,316) 2D (FK 1,86 dengan PoF 1,7%) Total displacement (0.28m). dan kondisi dinamis 3D (FK 1,4) 2D (FK 1,073 dengan PoF 37,9%) Total displacement (26.94m). dengan menggunakan perangkat lunak Rocscience dengan Metode Limit Equilibrium, kemudian Total Displacement menggunakan Metode Elemen Hingga. Penelitian ini menyoroti pentingnya pemahaman tentang jenis alterasi dan karakteristik massa batuan. Stabilitas lereng tambang terbuka sangat dipengaruhi oleh jenis alterasi yang menghasilkan nilai RMR rendah.