EFEK PENGGUNAAN LAMPU PERANGKAP TERHADAP KOMPLEKSITAS ARTHOPODA DAN PENURUNAN INTENSITAS SERANGAN Spodoptera exigua (Hubner) (Lepidoptera:Noctuidae) PADA LAHAN BUDIDAYA TANAMAN BAWANG MERAH = Effects of using light traps on the arthropods complexity and reducing attack intensity of Spodoptera exigua (Hubner) (Lepidoptera: Noctuidae) on shallot

NURHAYATI. Efek penggunaan lampu perangkap terhadap kompleksitas arthopoda dan penurunan intensitas serangan Spodoptera exigua (Hubner) (Lepidoptera: Noctuidae) pada lahan budidaya tanaman bawang merah” (Dibimbing oleh FATAHUDDIN dan ITJI DIANA DAUD).
Bawang merah merupakan salah satu dari sepuluh komoditas hortikultura yang difokuskan pengembangannya di Indonesia, faktor pembatas utama dalam produksi bawang merah adalah serangan hama dan penyakit tanaman. Adapun hama utama yang menyerang tanaman bawang merah adalah larva Spodoptera exigua (Hubner) (Lepidoptera: Noctuidae). S. exigua merupakan larva yang aktif menggerek daun bawang, terutama daun yang masih muda. Salah satu komponen pada konsep pengendalian hama terpadu (PHT) adalah pengendalian secara fisik dengan menggunakan lampu perangkap (light trap) untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan pestisida. Cahaya lampu dapat dimanfaatkan untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan pestisida terutama pada serangga yang bersifat nokturnal karena cahaya memiliki daya tarik yang mampu mempengaruhi perilaku serangga (hama). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penggunaan lampu perangkap untuk menekan intensitas serangan S. exigua pada lahan budidaya tanaman bawang merah di Kabupaten Bima. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada tanggal 16 Maret–11 Mei 2022 di Desa Sakuru, Kecematan Monta, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode penelitian ini menggunakan analisis uji-T Berpasangan dengan dua perlakuan yaitu P0 : Lahan bawang merah dengan perlakuan tanpa lampu perangkap dan P1 : Lahan bawang merah dengan perlakuan menggunakan lampu perangkap. Pengamatan dilakukan pada umur tanaman 14 hari setelah tanam pada petak perlakuan menggunakan lampu perangkap, dipasang dan dinyalakan pada pukul 18:00–06:00 Wita. Parameter pengamatan adalah persentase kerusakan daun tanaman bawang merah dan produksi umbi basah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata presentase kerusakan daun tanaman bawang merah pada penggunaan lampu perangkap lebih rendah dibandingkan tanpa menggunakan lampu perangkap. Produksi umbi basah bawang merah pada perlakuan lampu perangkap yaitu 9,97 ton ha-1 dengan kualitas umbi lebih bagus dibandingkan dengan perlakuan tanpa lampu perangkap yaitu 6,19 ton ha-1.

Kata Kunci: Kerusakan daun; Umbi basah; Pengendalian fisik; Produksi; Pengendalian Hama Terpadu.