ANALISIS KAPASITAS PELAYANAN BERBASIS MODEL POLA PERGERAKAN PENUMPANG PADA ZONA KEBERANGKATAN BANDAR UDARA

Bandara merupakan tempat penerbangan reguler bagi pesawat terbang untuk lepas landas, mendarat, dan melakukan aktivitas darat. Perkembangan ekonomi dan sosial secara global, membuat volume lalu lintas udara meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Peningkatan tersebut kadang mengakibatkan penundaan penerbangan dan konflik kritis yang disebabkan oleh traffic jam yang tinggi dan ketidakseimbangan pasokan dengan permintaan. Oleh karena itu, diperlukan metode evaluasi untuk meningkatkan kapasitas pelayanan bandara yang spesifik dan akurat agar sumber daya bandara dapat dimanfaatkan secara aman dan efisien. Model kapasitas pelayanan berbasis pola pergerakan merupakan model yang dapat dikembangkan untuk mengetahui pola pergerakan penumpang di hall Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar. Model ini digunakan untuk memprediksi tingkat pelayanan di pos pemeriksaan (security check) dan membuat pola pendekatan pergerakan penumpang. Penelitian ini bertujuan menemukan pola pergerakan penumpang di zona keberangkatan bandara berdasarkan jumlah penumpang. Pemodelan ini dilakukan dengan menggunakan Arena simulasi dengan pengujian penumpang pada posisi existing dan penambahan fasilitas pengecekan sistem. Pada pengujian existing diperoleh tingkat pelayanan 93% dengan rata-rata kedatangan 2,166 penumpang/menit dan tingkat pelayanan pos check 3,722 detik. Berdasarkan hasil simulasi, diperoleh data satuan waktu pada sistem simulasi mendekati sistem nyata (stadesade). Hasil tersebut dinyatakan valid dengan hasil uji normalitas, homogenitas, dan uji independent samples T-test. Dari uji normalitas diperoleh 0,053>0,05. Varians data tersebut dinyatakan homogen. Begitupun dengan pengujian 2 sumber daya diperoleh resource schedulle utilisasi 1 dengan nilai 78% dan resource schedulle utilisasi 2 dengan nilai 80%. Pada pengujian validitas dengan pengujian uji normalitas dan homogenitas, uji Independent Samples T-test. Hasil uji normalitas diperoleh 0,00 < 0,05 hasil tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara hasil simulasi dengan hasil sistem nyata.