Pneumonia sebagai prediktor mortalitas pada penderita gagal jantung


Tahir, Akina Maulidhany (2023) Pneumonia sebagai prediktor mortalitas pada penderita gagal jantung. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of C165182007_tesis_01-12-2023 cover1.png]
Preview
Image
C165182007_tesis_01-12-2023 cover1.png

Download (122kB) | Preview
[thumbnail of C165182007_tesis_01-12-2023 1-2.pdf] Text
C165182007_tesis_01-12-2023 1-2.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of C165182007_tesis_01-12-2023 dp.pdf] Text
C165182007_tesis_01-12-2023 dp.pdf

Download (262kB)
[thumbnail of C165182007_tesis_01-12-2023.pdf] Text
C165182007_tesis_01-12-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

PNEUMONIA SEBAGAI PREDIKTOR MORTALITAS PADA PASIEN GAGAL JANTUNG
Akina Maulidhany Tahir. Pneumonia Sebagai Prediktor Mortalitas Pada Penderita Gagal Jantung (dibimbing oleh Peter Kabo, Muzakkir Amir, Akhtar Fajar Muzakkir, Andi Alfian Zainuddin, Irawaty Djaharuddin)
Pneumonia merupakan komplikasi yang umum terjadi pada pasien gagal jantung dan berhubungan dengan peningkatan angka kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara kejadian pneumonia dan mortalitas 30 hari pada pasien gagal jantung yang dirawat di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan data dari 239 pasien yang dirawat di Cardiovascular Care Unit (CVCU)/High Care Unit (HCU) Pusat Jantung Terpadu, Rumah Sakit Pendidikan Dr. Wahidin Sudirohusodo, yang dikumpulkan dalam kurun waktu 1 tahun 3 bulan. Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada usia dan jenis kelamin antara pasien gagal jantung dengan dan tanpa pneumonia. Usia rata-rata sampel penelitian adalah 52,59 ± 14,26 tahun dari usia 18 hingga 84 tahun. Subjek sebagian besar adalah laki-laki (n = 151 (63,2%). Komorbid seperti penyakit jantung katup, fibrilasi atrium, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kejadian pneumonia pada pasien gagal jantung. Profil laboratorium pasien gagal jantung ditemukan bahwa leukosit, trombosit, rasio neutrofil terhadap limfosit (NLR), dan lebar distribusi sel darah merah (RDW) secara signifikan lebih tinggi pada pasien dengan pneumonia dibandingkan dengan pasien tanpa pneumonia. Di antara pasien gagal jantung, 76 (31,8%) memiliki komorbiditas pneumonia, sementara 163 (68,2%) tidak memiliki pneumonia. Insiden mortalitas lebih tinggi pada pasien tanpa pneumonia dibandingkan dengan pasien dengan pneumonia, namun hal ini tidak signifikan secara statistik (p-value > 0,05). Tidak ada hubungan antara pneumonia dan mortalitas 30 hari pada pasien gagal jantung. Sebagai kesimpulan, pneumonia tidak dapat dijadikan prediktor mortalitas 30 hari pada pasien rawat inap dengan gagal jantung, dan NLR dan RDW berhubungan dengan kejadian pneumonia dan mortalitas pada pasien gagal jantung.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS - Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 25 Oct 2024 02:24
Last Modified: 25 Oct 2024 02:24
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38246

Actions (login required)

View Item
View Item