Marita Mz, Mely (2024) Pengaruh pemberian Extra Virgin Olive Oil (EVOO) terhadap penanda inflamasi dan mikrobiota usus pada pasien Penyakit Ginjal kronik (PGK) : Analisis terhadap Neutrophil-to- lymphocyte ratio (NLR) dan SCFA (Asetat, Propionat, butirat dan valerat). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C175191005_tesis_03-10-2023 cover1.png
Download (194kB) | Preview
C175191005_tesis_03-10-2023 1-2.pdf
Download (1MB)
C175191005_tesis_03-10-2023 dp.pdf
Download (306kB)
C175191005_tesis_03-10-2023.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK Mely Marita MZ. Pengaruh pemberian Extra Virgin Olive Oil (EVOO) terhadap penanda inflamasi dan mikrobiota usus pada pasien Penyakit Ginjal kronik (PGK) : Analisis terhadap Neutrophil-to- lymphocyte ratio (NLR) dan SCFA (Asetat, Propionat, butirat dan valerat). (Supervised by Haerani Rasyid, Nurpudji Taslim, Suryani As’ad, Aminuddin,Agussalim Bukhari dan Mardiana Madjid) Latar belakang dan tujuan: Penderita Penyakit Ginjal Kronis (PGK) umumnya mengalami malnutrisi dan penurunan sistem kekebalan tubuh akibat asupan makanan yang kurang dan peradangan. Untuk mengatasi perkembangan PGK, faktor risiko yang diidentifikasi adalah Rasio Neutrofil terhadap Limfosit (NLR). Penurunan asam lemak rantai pendek (SCFA) dalam tinja pasien PGK dan sel darah merah seiring dengan perkembangan penyakit menunjukkan adanya hubungan antara mikrobiota usus dan PGK. Untuk menguji dampak intervensi pada pasien PGK dan pengaruhnya terhadap inflamasi dan mikrobiota usus, kami menyarankan untuk memberikan minyak zaitun extra virgin (EVOO). Metode: Penelitian ini merupakan uji klinis acak dengan pemberian EVOO. Tiga puluh partisipan diambil dari pasien PGK yang menjalani hemodialisis (HD). Kelompok intervensi (15 partisipan) diberikan EVOO 40ml selama 2 minggu, dan 15 partisipan sebagai kelompok kontrol tanpa EVOO. Indeks massa tubuh diukur dengan menggunakan antropometri (berat badan dan tinggi badan), NLR diambil dari sel darah merah dan SCFA dengan menggunakan pemeriksaan pro healthy gut. Hasil: Penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan antara kedua kelompok dalam hal status gizi (keduanya memiliki status gizi normal). Tingkat NLR secara signifikan berbeda sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok intervensi (5,07±7,35 vs 2,74±2,18 p=0,007), namun tidak pada kelompok kontrol (3,86±2,21 vs 4,26±2,56 p=0,196). Tidak ada hasil yang signifikan untuk SCFA pada kelompok intervensi (8,31±3,77 vs 8,92±3,88 p = 0,670) dan kelompok kontrol (11,50±4,80 vs 11,50±3,86 p = 0,550). Selain itu, penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan asupan energi dan karbohidrat yang signifikan pada kelompok intervensi namun tidak signifikan pada kelompok kontrol (p<0,005). Kesimpulan: Penelitian ini melaporkan adanya perbedaan kadar NLR dan SCFA serta asupan makanan pada kedua kelompok, NLR sebagai penanda inflamasi secara signifikan menurun pada kelompok intervensi setelah 2 minggu pemberian EVOO, sedangkan meningkat pada kelompok kontrol. Selain itu, EVOO mempengaruhi kadar Short SCFA pada saluran cerna. ABSTRACT Mely Marita MZ. Virgin Olive Oil Extract as anti Inflammatory on Patients with Chronic Kidney Disease: Analysis of Neutrophil-to-lymphocyte Ratio and Short-Chain Fatty Acid. (Supervised by Haerani Rasyid, Nurpudji Taslim, Suryani As’ad, Aminuddin,Agussalim Bukhari and Mardiana Madjid) Background and objective: People with Chronic Kidney Disease (CKD) generally has malnutrition and decrease immune system due to lower food intake and inflammation. To address the progression of CKD, The risk factor identified was Neutrophil to Lymphocyte Ratio (NLR). The decrease in short-chain fatty acids (SCFAs) in CKD patients' stools and red blood cell as the disease progresses shows a relationship between gut microbiota and CKD. To examine the impact of an intervention on CKD patients and its effects on inflammation and gut microbiota, we suggested giving extra virgin olive oil (EVOO). Methods: This study was randomized clinical trial design by the administration of EVOO. Thirty participants were taken from CKD patients undergoing hemodialysis (HD). The intervention group (15 participants) was administered with EVOO 40ml for 2 weeks, and 15 participants as a control group without EVOO. Body mass index was measured using anthropometric ( body weight and height), NLR were taken from red blood cell and SCFA using pro healthy gut examination. Results:The study showed there were no differences between two group on nutritional status (both had normal status). Level of NLR significantly differents preand-post intervention group, (5.07±7.35 vs 2.74±2.18 p = 0.007), not for control group (3.86±2.21vs 4.26±2.56 p=0.196). There are not significant result for SCFA for intervention group (8.31±3.77 vs 8.92±3.88 P=0.670) andcontrol group (11.50±4.80 vs 11.50±3.86 p=0.550). In additional, this study shown significant increased of energy intake, and carbohydrate on intervention group not in control group (p<0,005). Conclusion: This research reported differences in NLR and SCFA levels and food intake in both groups, NLR as inflammatory markers significantly decrease in intervention group after 2 weeks of EVOO administration, while increased in control group. Moreover,EVOO affected Short SCFA levels in the gastrointestinal tract.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS - Ilmu Gizi Klinik |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 25 Oct 2024 02:14 |
Last Modified: | 25 Oct 2024 02:14 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38242 |