IDENTIFIKASI GEN IS6110 PADA Mycobacterium tuberculosis YANG DIISOLASI DARI SPUTUM PENDERITA TB PULMONAL MAUPUN TB HIV YANG DIRAWAT DI RSUP DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR DAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT MAKASSAR

AGJURINA.D. Identifikasi Gen IS6110 Pada Mycobacterium tuberculosis Yang Diisolasi Dari Sputum Penderita TB Pulmonal Maupun TB HIV Yang Dirawat Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Dan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar (Dibimbing oleh Muh.Nasrum Massi dan Rizalinda Sjahril). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identifikasi gen IS6110 pada Mycobacterium tuberculosis yang diisolasi dari sputum penderita TB Pulmonal maupun suspek TB-HIV yang dirawat di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional untuk mengidentifikasi gen IS6110 dari sputum penderita TB pulmonal maupun suspek TB-HIV. Penelitian ini dilakukan terhadap spesimen sputum pada pasien yang di rawat pada RSUP Dr. Wahidin Sudirohuso Makassar dan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar dengan menggunakan metode GeneXpert yang diperoleh dari data rekam medis kemudian dilanjutkan dengan PCR. Populasi dunia terinfeksi MTB, penyebab kematian secara global, dengan prevalensi yang meningkat di beberapa negara. Untuk mendeteksi secara langsung bakteri kompleks M.tuberculosis pada spesimen nonkultur, digunakan gen target IS6110 sebagai primer untuk amplifikasi in vitro. Sampel dianalisis dengan metode deteksi mikroskop dan molekuler sesuai metode standar di Laboratorium Mikrobiologi Klinik Universitas Hasanuddin. Sampel dahak pasien TB Paru sebanyak 137 sampel. Semua sampel terkonfirmasi positif TB dan Resistensi Rifampisin menggunakan metode GeneXpert. Hasil analisis menunjukkan bahwa sensitivitas gen PCR IS6110 dibandingkan TCM pada pasien TB paru adalah 34%, sedangkan spesifisitas tidak dapat dinilai karena tidak ada hasil TCM negatif. Dalam mempelajari infeksi MTB, diagnosis dan identifikasi yang cepat merupakan faktor utama untuk mengendalikan penyebaran basil MTB dan memulai penatalaksanaan TB yang tepat. Penggunaan metode deteksi IS6110 dinilai cukup membantu karena dapat membedakan MTB dengan spesies Mycobacteria lainnya. Alhasil, fasilitas kesehatan dapat memberikan diagnosis dengan cepat dan pasien TB dapat segera mendapatkan terapi obat TB yang sesuai.