Sodiqah, Yani (2023) IDENTIFIKASI MOLEKULER GEN-GEN HIPERVIRULEN PADA ISOLAT SIMPAN Klebsiella pneumoniae. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of C195192004_tesis_01-12-2023 cover1.png]](/38214/1.hassmallThumbnailVersion/C195192004_tesis_01-12-2023%20cover1.png)

C195192004_tesis_01-12-2023 cover1.png
Download (144kB) | Preview
![[thumbnail of C195192004_tesis_01-12-2023 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C195192004_tesis_01-12-2023 1-2.pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of C195192004_tesis_01-12-2023 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C195192004_tesis_01-12-2023 dp.pdf
Download (668kB)
![[thumbnail of C195192004_tesis_01-12-2023.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C195192004_tesis_01-12-2023.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Identifikasi Molekuler Gen-Gen Hipervirulen Isolat Klebsiella Pneumoniae (dibimbing oleh Rizalinda Sjahril dan Mochammad Hatta). Dalam beberapa dekade, hypervirulent Klebsiella Pneumoniae (hvKP) telah menyebar secara global dan muncul sebagai pathogen global. HvKp bersifat lebih virulen daripada K. pneumoniae tipe klasik. Classical K. pneumoniae (CKp) menyebabkan berbagai penyakit infeksi komunitas pada individu yang lebih sehat dan muda yang berakibat pada penyakit dengan keparahan yang lebih tinggi di lingkungan perawatan kesehatan atau rumah sakit. Investigasi molekuler dibutuhkan sebagai cara diagnosis yang cepat dan akurat terhadap keberadaan hvKP. Studi ini berfokus pada investigasi molekuler gen-gen hipervirulen hvKP dan menilai kesesuaian antara keberadaan gen hipervirulen sebagai regulator sifat mucoid (prmpA dan atau prmpA2 genes) dan Klebsiella pneumoniae.Tes String dan PCR uniplex dilakukan pada lima puluh satu isolat simpan Klebsiella pneumoniae yang tersimpan di Laboratorium Mikrobiologi Klinik, Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Untuk memastikan kemurnian isolate, dilakukan rekultur dan tes biokimia yang diperlukan. Kami mengonfirmasi beberapa hasil positif sampel PCR dengan sekuensing yang mewakili semua primer (Sanger). Pemaparan deskriptif digunakan untuk menjelaskan secara ringkas amplifikasi-amplifikasi (peg-344, iroB, iucA, prmpA atau prmpA2) dihubungkan dengan kelompok usia. Kesesuaian antara keberadaan gen hipervirulen sebagai regulator sifat mucoid dan Klebsiella pneumoniae diukur dengan nilai Cohen's Kappa coefficient. Kiebsiella pneumoniae diisolasi dari individu dengan rentang usia yang luas («1- 75 tahun) dari berbagai spesimen dan terbanyak berasal dari sputum (3496) dan darah (3226). Gen-gen hipervirulen dideteksi dari 2626 sampel, gen peg-344 dan prmpA adalah gen yang paling lazim, masing-masing teramplifikasi 1009... Namun, tiga gen hipervirulen lainnya hampir selalu teramplifikasi secara bersamaan (iroB dan prmpA masing-masing 92.896 dan iucA 85.796). Usia dewasa (19-59 tahun) adalah kelompok usia yang paling sering terinfeksi hvKP (61.50). Tes String mengonfirmasi sifat fenotip hipermukovikous positif sebanyak 9096, sedangkan kehadiran gen rmpA atau rmpA2 yang dikonfirmasi PCR assay hanya 269.6. Nilai Cohen's Kappa Coefficient -0.04 menunjukkan tidak adanya kesesuaian, sehingga dapat dikatakan identifiksasi molekuler lebih dapat dipercaya. Identifikasi molekuler hvKP dengan menggunakan gen-gen hipervirulen (peg-344, iroB, iucA, prmpA, dan prmpA2) adalah tes yang akurat dan cepat untuk mendiagnosis infeksi hvKP.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS - Mikrobiologi Klinik |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 25 Oct 2024 02:04 |
Last Modified: | 25 Oct 2024 02:04 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38214 |