PERBANDINGAN ANTARA BUPIVAKAIN HIPERBARIK 0,5% 10 mg DENGAN ROPIVAKAIN HIPERBARIK 0,5% 10 mg DENGAN ADJUVAN MORFIN 100 μg TERHADAP MULA KERJA, DURASI BLOK SIMPATIK, SENSORIK, MOTORIK, EFEK SAMPING, KADAR KORTISOL, DAN WAKTU AMBULASI PADA PEMBEDAHAN HISTEREKTOMI TOTAL DENGAN ANESTESI SPINAL = (THE COMPARISON BETWEEN 0,5% HYPERBARIC BUPIVACAINE 10 mg AND 0,5% HYPERBARIC ROPIVACAINE 10 mg WITH 100 μg MORPHINE ADJUVANT ON THE ONSET OF ACTIONS, DURATION OF SYMPATHETIC, SENSORIC, AND MOTORIC BLOCKS, SIDE EFFECTS, CORTISOL LEVELS, AND AMBULATION TIME IN TOTAL HYSTERECTOMY SURGERY WITH SPINAL ANESTHESIA)

Latar Belakang: Pembedahan histerektomi seringkali menggunakan blok subaraknoid (SAB) untuk anestesi. Bupivakain dan ropivakain adalah anestetik lokal yang dapat digunakan untuk SAB. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas SAB antara bupivakain dan ropivakain pada histerektomi total.
Metode: Penelitian ini merupakan uji klinis acak tersamar ganda yang dilakukan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Indonesia dan rumah sakit jaringan pendidikannya dari Maret hingga Juni 2024. Subjek penelitian dibagi secara acak menjadi dua kelompok yang sama rata: kelompok bupivakain (B) (bupivakain hiperbarik 0,5% 10 mg) dan kelompok ropivakain (R) (ropivakain hiperbarik 0,5% 10 mg). Karakteristik SAB, tekanan arteri rerata (TAR), kadar kortisol, efek samping, dan waktu ambulasi dinilai dalam penelitian ini.
Hasil: Sebanyak 44 pasien dibagi ke dalam kedua kelompok. Terkait karakteristik SAB, durasi blok motorik secara signifikan lebih lama pada kelompok B (171,82±25,19 vs 110,45±19,45). Pada menit keempat, FDJ pada kelompok B secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok R. Tekanan darah sistolik intraoperatif pada kelompok B secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok R pada menit kelima dan keenam. Tekanan darah diastolik secara signifikan lebih rendah pada kelompok B dibandingkan dengan kelompok R pada menit keempat dan kelima. Kelompok B memiliki TAR secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok R pada menit kelima dan keenam. Tidak ditemukan perbedaan kadar kortisol antar kelompok. Pasien pada kelompok R dapat duduk lebih cepat secara signifikan dibandingkan dengan kelompok B (231,36±35,66 menit vs 266,82±36,63 menit). Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan secara statistik antar kelompok mengenai efek samping.
Kesimpulan: Anestesi spinal dengan ropivakain memiliki durasi anestesi yang lebih singkat, perubahan hemodinamik yang lebih stabil, dan ambulasi pascabedah yang lebih cepat dibandingkan dengan bupivacain.

Keywords : histerektomi, bupivakain, ropivakain, kortisol, blok subaraknoid.