KARAKTERISTIK KEJADIAN TONSILITIS KRONIK DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN PERIODE JANUARI 2020 – JANUARI 2023

Latar Belakang: Tonsilitis dapat menyerang pada semua usia, terutama pada anak. Penularan infeksi ini dapat melalui udara (air bone droplets), dan sentuhan tangan. Menurut data epidemiologi penyakit THT (Telinga Hidung dan Tenggorokan) di tujuh Provinsi di Indonesia, angka kejadian tonsilitis kronis 3,8% tertinggi setelah nasofaringitis akut 4,6%. Seiring dengan meningkatnya usia, terjadi peningkatan prevalensi kejadian penyakit tonsilitis hingga puncaknya pada usia 4-7 tahun, dan berlanjut hingga dewasa. Peradangan pada tonsil akan menimbulkan terjadinya pembesaran pada tonsil dan membuat keluhan seperti salah satunya susah untuk menelan. Faktor risiko pada penyakit tonsilitis umumnya diakibatkan oleh beberapa faktor seperti pola makan yang buruk, seperti makanan yang tidak bersih dan tempat penyimpanan makanan yang terbuka.
Tujuan: untuk mengetahui bagaimana karakteristik kejadian penderita Tonsilitis Kronis di RS Pendidikan Universitas Hasanuddin periode 1 Januari 2020 – 31 Januari 2023 Metode Penelitian: Jenis desain penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional deskriptif, melalui penggunaan data sekunder berupa data rekam medis yang diambil secara total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 45 orang
Hasil: Prevalensi Tonsilitis Kronik tertinggi pada tahun 2020 sebanyak 17 pasien (37,8%), kelompok usia terbanyak ialah usia 12 – 25 tahun sebanyak pasien (46,7%), jenis kelamin yang terbanyak ialah laki-laki 23 pasien (51%), tatalaksana terbanyak yang diberikan adalah antibiotik beserta kortikosteroid sebanyak 30 pasien (66,7%), tindakan operatif tonsilektomi sebanyak 35 pasien (77,8%), ukuran tonsil penderita paling banyak yaitu T3 – T3 sebanyak 22 pasien (48,9%).