HUBUNGAN PANJANG BOBOT DAN FAKTOR KONDISI KEONG BAKAU (Telescopium telescopium) DI PULAU PANNIKIANG, KABUPATEN BARRU, SULAWESI SELATAN

Pulau pannikiang adalah salah satu kawasan hutan mangrove yang berada di Sulawesi Selatan, terdapat berbagai jenis hewan di pulau tersebut salah satunya yaitu keong bakau. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan panjang-bobot dan faktor kondisi dari keong bakau (Telescopium telescopium) di pulau Pannikiang Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan Oktober dan November 2023. Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan sebanyak 4 kali yaitu dua kali bulan gelap dan dua kali bulan terang. Jumlah keong bakau yang tertangkap selama penelitian yaitu 435 ekor. Pola pertumbuhan keong bakau berdasarkan waktu pengambilan sampel, fase bulan dan stasiun bersifat alometrik negatif, dengan persamaan berturut-turut pada bulan Oktober dan November W = 0,0003L2,6873, W = 0,0006L 2,4789, W = 0,0005L2,5309. Hasil analisis berdasarkan fase bulan yaitu fase bulan gelap dan fase bulan terang berturut-turut dengan persamaan W = 0,0004L2,6401 , W = 0,0006L 2,4629, W = 0,0005L2,5309. Hasil analisis pola pertumbuhan berdasarkan Stasiun 1 dan Stasiun 2 persamaan W = 0,0007L2,4340 ,W = 0,0262L1,6108. Nilai rata-rata faktor kondisi keong bakau berdasarkan waktu pengambilan sampel, fase bulan dan stasiun mencapai angka 1 mengindikasi keong bakau memiliki kondisi fisik yang baik untuk bereproduksi dan bertahan hidup.