Taufik, Muhammad (2024) Preferensi dan Aspek Biologi Sitophilus zeamais (Motschulsky) (Coleoptera: Curculionidae) pada Empat Jenis Serealia. Skripsi thesis, universitas hasanuddin makassar.
G011201156_skripsi_27-08-2024 bab 1-2.pdf
Download (909kB)
G011201156_skripsi_27-08-2024 cover1.jpg
Download (249kB) | Preview
G011201156_skripsi_27-08-2024 dp.pdf
Download (443kB)
G011201156_skripsi_27-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK
MUHAMMAD TAUFIK. Preferensi dan aspek biologi Sitophilus zeamais (Motschulsky) (Coleoptera: Curculionidae) pada empat jenis biji serealia (dibimbing oleh M. Bayu Mario dan Melina)
Latar Belakang. Produk serealia merupakan jenis pangan yang dikonsumsi sebagian besar penduduk dunia. Serangga bubuk benih jagung Sitophilus zeamais merupakan hama primer yang menyerang produk serealia di penyimpanan. Penggunaan kultivar tahan merupakan salah satu metode yang digunakan dalam meminimalisir serangan hama ini. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi dan aspek biologi
S. zeamais pada empat jenis biji serealia, yaitu beras giling, benih padi, benih jagung, dan benih sorgum. Metode. Pada penelitian ini terdapat dua metode yang digunakan yaitu free choice test untuk menguji kehadiran imago S. zeamais yang menggunakan sangkar preferensi empat sekat dan no choice test untuk menguji aspek biologi (pertumbuhan populasi dan perkembangan) S. zeamais pada empat jenis biji serealia. Hasil. Hasil penelitian free choice test menunjukkan bahwa kehadiran imago terendah pada sangkar preferensi (8,63 individu) dan kemunculan imago baru (F1) terendah (0,63 imago) dari serangga S. zeamais terjadi pada benih padi. Pada no choice test menunjukkan bahwa kematian imago infestasi tertinggi (19,62 individu), kemunculan imago baru (F1) terendah (2,00 imago), kehilangan bobot biji terendah (0,12%), indeks kepekaan terendah (1,35) dari serangga S. zeamais terjadi pada benih padi. Sementara itu, siklus hidup paling lama terjadi pada benih jagung (47,75 hari). Kesimpulan. Kehadiran, peletakkan telur, dan kemunculan imago baru (F1) S. zeamais terjadi paling rendah pada benih padi diduga karena keberadaan kulit biji (sekam). Pada aspek perkembangan, siklus hidup S. zeamais paling lama terjadi pada benih jagung karena senyawa fenol dan kadar air yang terkandung.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl |
Date Deposited: | 02 Oct 2024 06:58 |
Last Modified: | 02 Oct 2024 06:58 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38098 |