Tangko, Erza Putriyani (2024) PREVALENSI PENGGUNAAN OBAT ANTI-INFLAMASI NON-STEROID (OAINS) DALAM MEREDAKAN DISMENORE PADA MAHASISWI PREKLINIK ANGKATAN 2020-2021 DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C011201144_skripsi_06-12-2023 cover1.png
Download (146kB) | Preview
C011201144_skripsi_06-12-2023 1-2.pdf
Download (1MB)
C011201144_skripsi_06-12-2023 dp.pdf
Download (185kB)
C011201144_skripsi_06-12-2023.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Dismenore merupakan istilah untuk menggambarkan keluhan kram atau rasa nyeri di bagian perut bawah dan umumnya muncul sebelum atau saat menstruasi. Salah satu penanganan dismenore adalah Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (OAINS). Penggunaan OAINS menghambat enzim siklooksigenase yang menyebabkan penurunan produksi prostaglandin sehingga meminimalisir rasa nyeri. Prevalensi dismenore primer di Indonesia tahun 2021 sekitar (54.89%) dan sebuah penelitian di Makassar menunjukkan prevalensi dismenore primer (87.7%).
Tujuan: Mengetahui prevalensi penggunaan Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (OAINS) dalam meredakan dismenore pada mahasiswi preklinik angkatan 2020-2021 di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Metode Penelitian: Desain penelitian deskriptif observasional yang menggunakan kuesioner sebagai sumber data penelitian.
Hasil Penelitian: Terdapat 306 responden yang memenuhi kriteria inklusi, terdiri dari angkatan 2020-2021 dengan rata-rata berusia 20 tahun (44.4%), usia menarke yakni 12-14 tahun (76.1%), siklus menstruasi teratur (83.0%), lama menstruasi 5-7 hari (71.9%). Selain itu mayoritas mahasiswi memiliki riwayat dismenore dalam keluarga (81.7%). Saat mengalami dismenore sebagian besar terjadi selama 2 hari pertama menstruasi (43.1%) dengan derajat nyeri ringan (51.0%) dan sifat nyeri yang sementara/hilang-timbul (95.4). Adapun prevalensi penggunaan OAINS sebesar (44.1%), menggunakan ibuprofen (63.0%), dosis 1 tablet OAINS (92.6%), interval 1-2 kali dalam sehari penggunaan OAINS (83.7%), tidak melakukan pemeriksaan ke dokter saat mengalami dismenore (95.6%) sehingga cara memperoleh OAINS (95.6%) membeli langsung di apotek/warung dan sebagian besar tidak mengalami efek samping (57.0%).
Kesimpulan: Mayoritas mahasiswi mengalami dismenore. Berdasarkan karakteristik responden, mayoritas berada pada kategori usia menarke normal dengan siklus menstruasi yang teratur dan lama menstruasi normal dengan riwayat dismenore dalam keluarga. Saat mengalami dismenore sebagian besar terjadi selama dua hari pertama menstruasi dengan derajat nyeri ringan dan sifat nyeri yang sementara. Dalam menangani dismenore, mayoritas menggunakan OAINS yaitu ibuprofen, dengan dosis satu tablet dalam 1-2 kali sehari. Sebagian besar mahasiswi tidak melakukan pemeriksaan ke dokter dan memperoleh OAINS dengan membeli langsung di apotek/warung. Selain itu, mayoritas mahasiswi yang menggunakan OAINS saat mengalami dismenore tidak mengalami efek samping setelah mengonsumsi OAINS.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 24 Oct 2024 02:03 |
Last Modified: | 24 Oct 2024 02:03 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38074 |