Nasution, Nursyahputri (2024) Pengaruh Ekstrak Etanol Temu Putih (Curcuma zedoaria) Terhadap Profil Apusan Darah Tepi Pada Tikus Yang Terinduksi 7,12 Dimetilbenz [a] Antracene (DMBA) = Effect of White Turmeric (Curcuma zedoaria) Ethanol Extracts on the Peripheral Blood smear of Rats Induced 7,12 Dimethylbenz [a] Antracene (DMBA). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
N011171010_skripsi_27-08-2024 cover1.jpg
Download (276kB) | Preview
N011171010_skripsi_27-08-2024 bab 1-2.pdf
Download (948kB)
N011171010_skripsi_27-08-2024 dp.pdf
Download (788kB)
N011171010_skripsi_27-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 16 August 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang. 7,12 Dimetilbenz [a] Antracene (DMBA) merupakan senyawa penginduksi yang bersifat karsinogenetik sehingga dapat mempengaruhi keseimbangan redoks jaringan akibat dari reaksi oksidatif. Salah satu tanaman yang telah diteliti memiliki manfaat sebagai antioksidan eksogen yaitu Temu Putih (Curcuma zedoaria. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol temu putih (Curcuma zedoaria) terhadap profil apusan darah tepi sebagai antioksidan pada tikus yang terinduksi DMBA. Metode. Penelitian dilakukan dengan cara membagi hewan uji dalam 5 kelompok yang terdiri dari 1 kontrol sehat dan 4 kelompok uji yang sudah diberikan DMBA dan diberikan perlakuan sebagai berikut: pemberian ekstrak etanol temu putih dosis 125 mg/KgBB, pemberian ektrak etanol temu putih dosis 250 mg/kgBB, pemberian ektrak etanol temu putih dosis 500 mg/KgBB, kontrol sehat dan kontrol negatif. Pengujian hasil akan dilihat dari profil apusan darah tepi hewan uji. Hasil. Pemberian DMBA pada kelompok Negatif menunjukkan penurunan kadar Neutrofil, Limfosit, Monosit dan Eosinofil pada hewan uji namun data yang didapatkan tidak memberikan perbedaan yang signifikan (P≥0,05. Kelompok 1 dengan dosis 125 mg/KgBB terjadi peningkatan kadar sel Neutrofil, Limfosit, Monosit, Eosinofil dan Basofil dibandingkan dengan kontrol Negatif namun data yang didapatkan tidak berbeda signifikan (P≥0,05). Kelompok 2 dengan dosis 250 mg/KgBB terjadi peningkatan kadar sel Nitrofil, Limfosit, Monosit dan Eosinofil dibandingkan dengan Negatif namun data yang di dapatkan tidak berbeda signifikan (P≥0,05). Sampel 3 dengan dosis 500 mg/KgBB terjadi peningkatan kadar sel Neutrofil, Limfosit dan Monosit serta terjadi penurunan kadar Eosinofil dibandingkan dengan kontrol Negatif namun data yang didapatkan tidak berbeda signifikan (P≥0,05). Kesimpulan. Pemberian ekstrak temu putih (Curcuma zedoaria) dengan dosis 125 mg/KgBB, 250 mg/KgBB dan 500 mg/KgBB tidak dapat dipastikan memberikan efek terhadap kadar sel Neutrofil, Limfosit, Monosit, Eosinofil dan Basofil pada hewan uji karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap data profil apusan darah tepi hewan uji (P≥0,05).
Kata kunci : Temu Putih (Curcuma zedoaria). 7,12 Dimetilbenz [a] Antracene (DMBA), Apusan Darah Tep
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | White Turmeric (Curcuma zedoaria). 7,12 Dimethylbenz [a] Anthracene (DMBA), Peripheral Blood Smear |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Farmasi > Farmasi |
Depositing User: | stfathirah s |
Date Deposited: | 02 Oct 2024 00:41 |
Last Modified: | 02 Oct 2024 00:41 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38051 |