Mustam, Anisah Maulia Dewani (2024) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KECAMATAN SINJAI UTARA KABUPATEN SINJAI PADA MASA PANDEMI COVID-19 PERIODE 2021-2022. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C011201011_skripsi_05-01-2024 cover1.png
Download (100kB) | Preview
C011201011_skripsi_05-01-2024 1-2.pdf
Download (2MB)
C011201011_skripsi_05-01-2024 dp.pdf
Download (2MB)
C011201011_skripsi_05-01-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Stunting merupakan suatu kondisi kesehatan yang ditandai dengan tinggi badan atau panjang badan kurang dibandingkan dengan umur. Di Indonesia, terdapat penurunan angka stunting sebesar 3,3% yang menunjukkan tercapainya target penurunan angka stunting di Indonesia setiap tahunnya. Kabupaten Sinjai merupakan salah satu daerah di Provinsi Sulawesi Selatan dengan angka stunting yang masih terbilang tinggi dengan prevalensi sebesar 29,4%. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada pandemi COVID-19 menyebabkan terjadinya perubahan sistem pelayanan kesehatan sehingga menjadi faktor pemberat dalam upaya menekan angka kejadian stunting utamanya pada Kecamatan Sinjai Utara.
Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai pada masa pandemi COVID-19 periode 2021-2022.
Metode Penelitian: Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian diambil secara consecutive sampling dari hasil rekam medik dan kuesioner yang dibagikan kepada ibu maupun caregiver di Puskesmas Balangnipa, Kecamatan Sinjai Utara tahun 2021-2022. Pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS 27.0.
Hasil Penelitian: Pada penelitian ini, 90 sampel yang telah diolah memperlihatkan pengaruh faktor pemberian ASI Eksklusif, status gizi maternal, pendapatan keluarga, dan berat badan lahir (p-value 0,001), serta jumlah anak (p-value 0,034) terhadap kejadian stunting bermakna positif (p-value <0,05). Regresi logistik menunjukkan potensi stunting 21,357 kali lebih besar pada balita yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif. Ibu dengan gizi maternal yang buruk memiliki potensi stunting 10,457 kali lebih besar. Berat badan lahir yang <2500 gram memiliki potensi stunting 3,494 kali lebih besar. Pendapatan keluarga yang <Rp 3.255.403 memiliki potensi stunting 11 kali lebih besar. Sedangkan jumlah anak >2 memiliki potensi stunting 2,895 kali namun dinyakatan tidak signifikan (p-value 0,387).
Kesimpulan: Faktor pemberian ASI Eksklusif, gizi maternal, berat badan lahir, dan pendapatan keluarga memiliki hubungan bermakna dengan kejadian stunting, serta faktor yang paling berhubungan adalah pemberian ASI Eksklusif. Sedangkan faktor jumlah anak memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai di masa pandemi COVID-19.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 17 Oct 2024 01:14 |
Last Modified: | 17 Oct 2024 01:14 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/37998 |