Arbah, Ali (2024) STRUKTUR WILAYAH PELAYANAN PERHUTANAN SOSIAL DI KECAMATAN CENRANA = Structure of Social Forestry Area in Cenrana Sub- district. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
M012211007_tesis_14-08-2024 cover1.png
Download (69kB) | Preview
M012211007_tesis_14-08-2024 1-2.pdf
Download (598kB)
M012211007_tesis_14-08-2024 dp.pdf
Download (840kB)
M012211007_tesis_14-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 30 September 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Akses jalan yang rusak, ketiadaan pasar di beberapa desa, dan minimnya akses terhadap teknologi merupakan tantangan bagi masyarakat sekitar hutan di Kecamatan Cenrana. Mengoptimalkan pusat-pusat pelayanan di lokasi perhutanan sosial (PS) dapat mendukung kegiatan perhutanan sosial. Penelitian ini bertujuan menganalisis komoditi unggulan perhutanan sosial dan desa-desa serta struktur wilayah pelayanan perhutanan sosial di Kecamatan Cenrana. Analisis komoditi unggulan menggunakan location quotient (LQ), sedangkan analisis struktur wilayah menggunakan skalogram dan gravitasi. Hasil analisis LQ menunjukkan bahwa komoditi unggulan perhutanan sosial di KPS Nusantara Hijau adalah getah pinus dan madu. Di KPS Matajang, unggulan adalah tanaman agroforestri. KPS Malaka 01 unggul pada tanaman agroforestri, aren, ekowisata, dan madu. KPS Tanete Pammase unggul pada tanaman agroforestri, getah pinus, dan madu. KPS Sonrae unggul dalam aren dan madu, sementara KPS Abulo Sibatang unggul dengan getah pinus, aren, dan tanaman agroforestri. Komoditi unggulan di Desa Laiya meliputi madu, aren, pinus, dan porang; Desa Rompegading unggul pada kemiri, aren, dan sapi; Desa Limampoccoe pada kemiri dan sapi; Desa Cenrana Baru pada madu, aren, dan porang; Desa Lebbotenggae hanya unggul pada sapi; dan Desa Labuaja unggul pada madu dan aren. Berdasarkan analisis skalogram dan gravitasi, struktur wilayah perhutanan sosial di Kecamatan Cenrana menunjukkan Desa Limampoccoe sebagai pusat pelayanan tingkat kecamatan, menyediakan layanan pergudangan, pusat distribusi komoditi dan faktor-faktor produksi, quality control, serta pengemasan dan pemberian merek. Dusun Labuaja (Desa Laiya), Dusun Malaka (Desa Cenrana Baru), Dusun Bululohe (Desa Rompegading), dan Dusun Nahung (Desa Labuaja) berfungsi sebagai lokasi pasar lelang komoditi, uji coba lokal, penyuluhan, fasilitas budidaya madu, dan teknologi pengolahan produk turunan seperti aren, kemiri, porang, dan kopi. Infrastruktur jalan dan penunjuk arah objek wisata terletak di Dusun Malaka (Desa Cenrana Baru). Konflik di Desa Labuaja membutuhkan resolusi konflik dalam pengelolaan perhutanan sosial.
Keywords : Pusat Pelayanan, Komoditi Unggulan, Location Quotient, skalogram, gravitasi.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Service Center, Leading Commodities, Location Quotient, Scalogram, Gravity. |
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kehutanan > Kehutanan |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 16 Oct 2024 02:57 |
Last Modified: | 16 Oct 2024 02:57 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/37971 |