Neraca Pemanfaatan Getah Pinus di Desa Pa'ladingan Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa = Balance of Pine Sap Utilization in Pa'ladingan Village, Bontolempangan District, Gowa Regency

Getah pinus diperoleh melalui pelukaan atau penyadapan, dan dapat menghasilkan gondorukem dan terpentin. Getah pinus merupakan salah satu sumberdaya alam yang banyak dimanfaatkan di Desa Pa’ladingan. Namun yang menjadi kendala dalam pemanfaatan getah pinus yakni kurangnya informasi tentang jumlah cadangan awal hingga cadangan akhir dari pemanfaatan sumberdaya alam tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menghitung neraca fisik dan neraca moneter sumberdaya alam getah pinus di Desa Pa’ladingan Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2023 di Desa Pa’ladingan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan wawancara, observasi dan studi literatur. Penentuan sampel diambil secara purposive sampling, responden yang diambil sebanyak 20 orang dengan kriteria responden yang aktif dalam melakukan kegiatan penyadapan getah pinus. Neraca fisik dan neraca moneter dianalisis dengan menghitung jumlah cadangan awal pada tahun penelitian, ditambah dengan penanaman kemudian dikurangi dengan jumlah deplesi sehingga akan diperoleh jumlah cadangan akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cadangan akhir getah pinus dilihat dari neraca fisik mempunyai nilai sebesar 23.584 kg/tahun dan nilai cadangan akhir dalam neraca moneter sebesar Rp.1.420.348.288, Pemanfaatan sumberdaya getah pinus di Desa Pa’ladingan Kecamatan Bontolempangan akan mengalami penyusutan yang terus terjadi setiap tahunnya, jika tidak ada penambahan terhadap pohon pinus maka akan mengakibatkan penyusutan yang semakin terus meningkat disetiap tahunnya. Terlihat pada hasil cadangan akhir yang semakin menipis dari cadangan awal.

Keywords : Getah Pinus, Deplesi, Neraca Fisik, Neraca Moneter.