HUBUNGAN PERAWATAN PENGASUHAN TERHADAP KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANABUNGI KABUPATEN BUTON SULAWESI TENGGARA TAHUN 2023 = THE RELATIONSHIP OF NURTURING CARE TO THE INCIDENCE OF STUNTING IN THE WORKING AREA OF THE BANABUNGI HEALTH CENTER, BUTON DISTRICT, SOUTHEAST SULAWESI YEAR 2023


Norlina, Norlina (2024) HUBUNGAN PERAWATAN PENGASUHAN TERHADAP KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANABUNGI KABUPATEN BUTON SULAWESI TENGGARA TAHUN 2023 = THE RELATIONSHIP OF NURTURING CARE TO THE INCIDENCE OF STUNTING IN THE WORKING AREA OF THE BANABUNGI HEALTH CENTER, BUTON DISTRICT, SOUTHEAST SULAWESI YEAR 2023. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
K012221024_tesis_16-07-2024 cover1.png

Download (341kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
K012221024_tesis_16-07-2024 1-2.pdf

Download (818kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
K012221024_tesis_16-07-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
K012221024_tesis_16-07-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 26 September 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar belakang. Perawatan pengasuhan menjadi sangat penting untuk dilakukan bagi pengasuh untuk memastikan anak mencapai potensi maksimal baik dari segi kesehatan sampai dengan keamanan dan keselamatan anak. Penelitian ini ingin menelaah bagaimana perawatan pengasuhan yang dilakukan oleh pengasuh dan hubungannya dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan perawatan pengasuhan terhadap stunting. Metode. Penelitian ini dirancang secara cross sectional dengan populasi anak usia 6-23 bulan, dan besar sampel sebanyak 171 anak yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data terdiri dari data sekunder terkait dengan panjang badan menurut umur pada anak usia 6-23 bulan dengan penentuan status stunting menggunakan aplikasi WHO antro, dan data primer berasal dari beberapa pertanyaan yang dimuat dalam kuisioner penelitian. Analisis regresi logistik digunakan dalam analisis penelitian untuk menilai hubungan antar variabel. Hasil. Waktu pemberian MPASI pertama, jenis MPASI pertama dan status makan mempunyai pengaruh terhadap kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Banabungi karena nilai p value < 0,05. Waktu pemberian MPASI pertama kali memiliki nilai OR 4,75 dengan nilai CI 95 % (2,02-11,17), artinya anak yang diberi makan pada usia kurang dari 6 bulan mempunyai risiko 4,75 kali untuk mengalami stunting. Nilai OR untuk jenis MPASI pertama yang diberikan yaitu 1,96 dengan nilai CI 95 % (1,09-6,04), hal ini berarti anak yang diberi MPASI tidak beragam dan monoton hanya pada satu jenis makanan saja memiliki risiko 1,94 kali untuk mengalami stunting. Status makan pada anak memiliki nilai OR sebesar 2,57 dengan CI 95 % (1,09-6,04), hal ini berarti anak yang memiliki kecenderungan susah makan memiliki risiko 2,57 kali untuk mengami stunting. Kesimpulan. Dari empat variabel perawatan pengasuhan yang diteliti meliputi Inisiasi Menyusui Dini (IMD), pemberian ASI ekslusif, pemberian ASI lanjutan, dan MPASI kaya akan protein hewani, ke empatnya tidak memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan di wilayah kerja Puskesmas Banabungi. Terdapat beberapa variabel perawatan pengasuhan lainnya yang berhubungan erat dengan kejadian stunting di wilayah ini, meliputi jenis MPASI pertama yang diberikan, waktu pemberian MPASI pertama, dan kecenderungan susah makan pada anak.

Keywords : perawatan pengasuhan; Stunting; IMD; ASI ekslusif; MPASI

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Nurturing care; stunting; IMD; exclusive breastfeeding; complementary feeding.
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 15 Oct 2024 05:19
Last Modified: 15 Oct 2024 05:19
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/37872

Actions (login required)

View Item
View Item