Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia (0-59 Bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Pekkabata Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat Tahun 2023 = Risk Factors for Stunting Incidents in Toddlers Aged (0-59 Months) in the Pekkabata Community Health Center Working Area, Polewali Mandar Regency, West Sulawesi in 2023


Mongan, Gabryella Laura (2024) Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia (0-59 Bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Pekkabata Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat Tahun 2023 = Risk Factors for Stunting Incidents in Toddlers Aged (0-59 Months) in the Pekkabata Community Health Center Working Area, Polewali Mandar Regency, West Sulawesi in 2023. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
K011201149_skripsi_06-08-2024 cover1.png

Download (344kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
K011201149_skripsi_06-08-2024 1-2.pdf

Download (802kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
K011201149_skripsi_06-08-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
K011201149_skripsi_06-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 25 September 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 prevalensi stunting sebesar 21,5%. Prevalensi stunting tahun 2023 di Sulawesi Barat sebesar 30,03%. Di Sulawesi Barat, Kabupaten Polewali Mandar berada di peringkat kedua dengan prevalensi balita stunting sebesar 39,3%. Berdasarkan Dinas Kesehatan Polewali Mandar kasus stunting di Puskesmas Pekkabata tahun 2022 sebesar 20,1% dan mengalami kenaikan di tahun 2023 sebesar 29,85%. Dari kenaikan jumlah stunting yang cukup pesat tentunya menjadi masalah kesehatan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian stunting pada balita usia (0-59 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Pekkabata Kabupaten Polewali Man-dar Sulawesi Barat. Metode. Desain penelitian menggunakan case control. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang tercatat di form register posyandu. Sam-pel penelitian sebanyak 152 orang yang terdiri dari 76 kelompok kasus yaitu balita yang mengalami stunting dan 76 kelompok kontrol yaitu balita yang tidak mengalami stunting. Hasil. Hasil penelitian didapatkan faktor risiko stunting adalah pendidikan ibu yang ≤SMP (OR=2,06; 95% CI=0,980-4,396), tinggi badan ibu yang ≤150 cm (OR=2,56; 95% CI=1,221-5,422), usia ibu saat hamil berusia berusia <20 tahun atau >35 tahun (OR=6,79; 95% CI=2,612-19,626), berat badan lahir anak yang <2500 gram (OR=2,41; 95% CI=0,634-11,195), status KEK ibu (OR=7,81; 95% CI=2,436-32,504). Kesimpulan. Tingkat pendidikan ibu, tinggi badan ibu, usia ibu saat hamil, berat badan lahir anak <2500 gram, dan ibu yang memiliki status KEK menjadi faktor risiko stunting pada baita usia 0-59 bulan di Wilayah Kerja Pusk-esmas Pekkabata. Disarankan untuk mengoptimalkan program-program terkait ibu dan anak pada periode 1000 hari pertama kehidupan untuk mencegah terjadinya stunting.

Keywords : Stunting, Balita, Pendidikan ibu, Tinggi badan ibu, Usia ibu saat hamil, Berat badan lahir anak, Kekurangan Energi Kronis

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Stunting, Toddler, Maternal education, Maternal height, Maternal age during pregnancy, Child’s birth weight, Chronic Energy Deficiency
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 15 Oct 2024 01:57
Last Modified: 15 Oct 2024 01:57
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/37853

Actions (login required)

View Item
View Item