Ahmed, Yousef Abdulwahab (2024) POTENSI TOKSISITAS INSEKTISIDA DARY NANOPARTIKEL TEMBAGA YANG DISINTESIS DENGAN EKSTRAK BIJI KOPI ARABIKA TERHADAP VEKTOR DBD = INSECTICIDAL TOXICITY POTENTIAL OF SYNTHESIZED COPPER NANOPARTICLES BY Coffee arabica PLANT EXTRACT AGAINST DENGUE VECTOR. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.
H013211010_disertasi_06-08-2024 cover1.png
Download (475kB) | Preview
H013211010_disertasi_06-08-2024 1-2.pdf
Download (2MB)
H013211010_disertasi_06-08-2024 dp.pdf
Download (7MB)
H013211010_disertasi_06-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 20 September 2026.
Download (11MB)
Abstract (Abstrak)
YOUSEF ABDULWAHAB AHMED. Potensi Toksisitas Insektisida Dary Nanopartikel Tembaga Yang Disintesis dengan Ekstrak Biji Kopi Arabika Terhadap Vektor DBD (dibimbing oleh Ahyar Ahmad, Isra Wahid, dan Paulina Taba).
Latar Belakang: Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk memiliki risiko kesehatan yang signifikan. Penelitian ini menginvestigasi aktivitas larvasida nanopartikel tembaga yang disintesis menggunakan ekstrak kopi arabika terhadap larva nyamuk Aedes aegypti. Metode: Ekstrak kopi arabika digunakan untuk sintesis nanopartikel tembaga yang ramah lingkungan. Nanopartikel tersebut kemudian dianalisis
menggunakan spektrofotometri, inframerah, dan sinar-X. Kopi arabika hijau, sangrai, dan nanopartikel tembaga diuji terhadap nyamuk Aedes aegypti.
Mikroskopi dan histopatologi digunakan untuk menilai perubahan struktural pada larva nyamuk. Analisis fragmentasi DNA digunakan untuk skrining toksisitas genetik pada larva nyamuk. Glukosa, protein total, dan enzim metabolik seperti aspartat transferase, alkalin fosfatase, dan laktat dehidrogenase diukur untuk memahami pengaruh nanopartikel tembaga pada nyamuk. Uji hemolisis dan organisme non target menunjukkan toksisitas CuNPs. Hasil: Ion tembaga berhasil diubah menjadi CuNPs dalam 15 menit menggunakan biji kopi arabika. CuNPs yang disintesis tetap stabil, dengan serapan puncak pada 262 nm setelah 3 dan 30 hari. Analisis FTIR mengkonfirmasi adanya ikatan (OH, C=C, dan C-H) yang penting untuk pembentukan CuNP. Hasil XRD menunjukkan CuNPs kristalin monoklinik dengan ukuran rata-rata 16,3 nm. Kopi arabika hijau memiliki konsentrasi LC50 dan LC90 masing-masing 124,5 ppm dan 456,5 ppm, sedangkan kopi arabika sangrai memiliki konsentrasi 73,5 ppm dan 371,5 ppm. CuNPs pada konsentrasi 2 hingga 100 ppm menghasilkan LC50 dan LC90 masing-masing 5,796 ppm dan 36,595 ppm.
CuNPs menunjukkan kematian tergantung pada konsentrasi, dengan nilai LC50 lebih rendah dari ekstrak kopi saja. Tes biokimia menunjukkan perubahan glukosa, protein, dan enzim. Glukosa dan aspartat transferase meningkat, sedangkan protein total, alkalin fosfatase, dan laktat dehidrogenase menurun. Analisis histologis mendukung temuan ini dengan mengungkapkan gangguan pada jaringan larva nyamuk, terutama di perut dan dada. Analisis molekuler pada konsentrasi 100 ppm CuNPs menunjukkan kerusakan DNA. CuNPs aman dalam uji hemolitik. Nanopartikel tembaga juga mempengaruhi larva Artemia salina, dengan konsentrasi tinggi menyebabkan kematian. Nilai LC50 dan LC90 untuk Artemia salina masing-masing 344,3 ppm dan 1073,2 ppm. Kesimpulan: Nanopartikel tembaga yang ramah lingkungan dari biji kopi arabika menawarkan solusi yang menjanjikan dalam pengendalian nyamuk Aedes aegypti.
Kata Kunci: Kopi arabika, Nanopartikel tembaga, Insektisida, Vektor Demam Berdarah
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Coffee arabica, Copper nanoparticles, Insecticidal, Dengue Vector. |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Kimia |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 23 Sep 2024 00:44 |
Last Modified: | 23 Sep 2024 00:44 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/37714 |