Pengaruh Omega Protein Terhadap Percepatan Metamorfosis Larva Rajungan Portunus pelagicus


Valenty Rusdi, Nurhaliza (2023) Pengaruh Omega Protein Terhadap Percepatan Metamorfosis Larva Rajungan Portunus pelagicus. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of L031191069_skripsi_12-05-2023 cover1.jpg]
Preview
Image
L031191069_skripsi_12-05-2023 cover1.jpg

Download (294kB) | Preview
[thumbnail of L031191069_skripsi_12-05-2023 bab 1-3.pdf] Text
L031191069_skripsi_12-05-2023 bab 1-3.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of L031191069_skripsi_12-05-2023 dp.pdf] Text
L031191069_skripsi_12-05-2023 dp.pdf

Download (873kB)
[thumbnail of L031191069_skripsi_12-05-2023.pdf] Text
L031191069_skripsi_12-05-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Permasalahan yang sering dihadapi pada budidaya rajungan adalah ketersediaan benih yang terbatas akibat tingginya tingkat kematian larva disebabkan lamanya waktu perpindahan stadia terutama pada stadia zoea hingga megalopa (metamorfosis). Guna mempercepat metamorfosis larva rajungan khususnya stadia zoea ke megalopa, perlu dilakukan perbaikan manajemen pembenihan melalui pemberian Omega Protein. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis optimum Omega Protein terhadap percepatan metamorfosis larva rajungan (Portunus pelagicus). Penelitian dilaksanan di Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar. Hewan uji yang digunakan adalah larva rajungan stadia zoea 1 dengan kepadatan 50 ekor/L. Wadah penelitian menggunakan ember plastik berwarna hitam berkapasitas 40 L yang diisi air media sebanyak 30 L berjumlah 12 buah. Penelitian dirancang dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan masing-masing perlakuan mempunyai 3 ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan, yaitu: 0, 25, 50, dan 75 ppm. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian Omega Protein berpengaruh sangat nyata (p<0,01) pada percepatan metamorfosis larva rajungan dari zoea ke megalopa. Laju percepatan metamorfosis tersingkat dihasilkan pada dosis 50 ppm yaitu 10 hari, sedangkan terlama pada dosis 0 ppm yaitu 12 hari, dan dosis optimum dicapai pada 42,41 ppm.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Budidaya Perikanan
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 19 Sep 2024 00:13
Last Modified: 19 Sep 2024 00:13
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/37630

Actions (login required)

View Item
View Item