PERAN URBAN FARMING DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI CABAI MERAH = THE ROLE OF URBAN FARMING IN INCREASING THE INCOME OF RED CHILI FARMERS

Latar Belakang. Kota Makassar merupakan wilayah otonom yang berstatus perkotaan dan masih memiliki lahan pertanian di tengah kota dengan luas lahan pertanian seluas 2,636 Ha. Pemerintah dalam membantu petani telah mengeluarkan program urban farming dari Dinas Pertanian yang bertujuan untuk membantu petani dalam memenuhi konsumsi makanan yang bergizi dan untuk mengurangi pengeluaran keluarga. Program urban farming yang dikembangkan di Kota Makassar yaitu pemanfaatan lahan melalui konsep rumah pangan lestari. Program pemerintah yang telah dilakukan penyuluh diantaranya melalui kegiatan diseminasi agar petani dapat mengadopsi teknologi yang diintroduksikan dengan harapan meningkatkan produksi sekaligus pendapatan petani. perubahan penerapan atau adopsi teknologi oleh petani dari sistem tradisional ke sistem modern merupakan salah satu bentuk pengaruh yang hadir dari program yang telah dilaksanakan tersebut. Tujuan. Untuk tujuan perta yaitu mengetahui peran urban farming terhadap adopsi teknologi petani dalam proses budidaya dan pengolahan cabai merah, untuk tujuan kedua mengetahui kontribusi pendapatan petani hasil budidaya cabai merah terhadap penerimaan rumah tangga petani cabai merah. Metode. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif, dimana pada tujuan pertama dan kedua menggunakan metode analisis kuantitatif dengan menggunakan skala pengukuran skala likert. Hasil. hasil dari penelitian ini yaitu untuk tujuan pertama Peran urban farming dalam adopsi teknologi budidaya dan pengolahan petani cabai merah tergolong tinggi dengan perolehan skor rata-rata 56,9, sedangkan untuk tujuan kedua Rata-rata kontribusi pendapatan budidaya cabai merah terhadap penerimaan rumah tangga petani cabai sebesar 38 %..

Kata Kunci : Urban Farming, Adopsi teknologi dan pengolahan, kontribusi pendapatan, cabai merah