Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Balita (12-59 Bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Taraweang, Kabupaten Pangkep Tahun 2023


Faizal, Salsabila Aulia (2024) Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Balita (12-59 Bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Taraweang, Kabupaten Pangkep Tahun 2023. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
K011201031_skripsi_05-07-2024 cover1.png

Download (263kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
K011201031_skripsi_05-07-2024 1-2.pdf

Download (643kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
K011201031_skripsi_05-07-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
K011201031_skripsi_05-07-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan fisik pada anak balita akibat ketidakseimbangan nutrisi dan lingkungan yang tidak memadai selama masa pertumbuhan. Pada tahun 2020, secara global terdapat 149,2 juta balita yang mengalami stunting. Menurut WHO, lebih dari setengah jumlah balita yang mengalami stunting berada di wilayah Asia (50,4%) dan Afrika (40%). Data SSGI tahun 2022 melaporkan bahwa prevalensi stunting pada balita di Indonesia mencapai 21,6%. Di Sulawesi Selatan, prevalensi stunting mencapai 27,2%, sementara Kabupaten Pangkep berada di peringkat ke-3 tertinggi sebesar 34,2%. Pada tahun 2020, sekitar 56,93% mengalami stunting di wilayah kerja Puskesmas Taraweang dan terjadi penurunan pada tahun 2023 sebesar 22,31%.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko pemberian ASI eksklusif, status BBLR, pendidikan ibu, status ekonomi keluarga, dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian stunting pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Taraweang. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan case control study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak balita yang tercatat di wilayah kerja Puskesmas Taraweang sebanyak 699 anak balita dari bulan November-Desember tahun 2023. Besar sampel adalah 132 sampel, dimana kasus 66 sampel dan kontrol 66 sampel. Sampel diperoleh dengan cara simple random sampling.
Hasil analisis OR pada penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif (OR=5,12; 95%CI=2,27-11,69), status BBLR (OR=4,55; 95%CI=1,32-19,83), pendidikan ibu (OR=2,67; 95%CI=1,09-6,73), status ekonomi keluarga (OR=3,75; 95%CI=0,89-22,05), dan sanitasi lingkungan (OR=3,01; 95%CI=1,33-6,89) sebagai faktor risiko kejadian stunting pada anak balita.
Pemberian ASI eksklusif, status BBLR, pendidikan ibu, status ekonomi keluarga, dan sanitasi lingkungan sebagai faktor risiko kejadian stunting pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Taraweang, Kabupaten Pangkep tahun 2023. Oleh karena itu, disarankan kepada responden dan seluruh masyarakat untuk memberikan ASI eksklusif sesuai anjuran yang ditetapkan kepada anak balita agar dapat meminimalisir kejadian stunting.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Stunting, Anak Balita, Faktor Risiko
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: S.I.P Zohrah Djohan
Date Deposited: 12 Sep 2024 06:30
Last Modified: 12 Sep 2024 06:30
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/37414

Actions (login required)

View Item
View Item