KEABSAHAN TRANSAKSI JUAL BELI GAME ONLINE OLEH ANAK DI BAWAH UMUR MELALUI PIHAK KETIGA SEBAGAI PENYEDIA JASA PEMBAYARAN


Wahyuni S., Sri (2023) KEABSAHAN TRANSAKSI JUAL BELI GAME ONLINE OLEH ANAK DI BAWAH UMUR MELALUI PIHAK KETIGA SEBAGAI PENYEDIA JASA PEMBAYARAN. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of B012202082_tesis_16-11-2023 COVER1.png]
Preview
Image
B012202082_tesis_16-11-2023 COVER1.png

Download (110kB) | Preview
[thumbnail of B012202082_tesis_16-11-2023 1-2.pdf] Text
B012202082_tesis_16-11-2023 1-2.pdf

Download (646kB)
[thumbnail of B012202082_tesis_16-11-2023 DP.pdf] Text
B012202082_tesis_16-11-2023 DP.pdf

Download (646kB)
[thumbnail of B012202082_tesis_16-11-2023.pdf] Text
B012202082_tesis_16-11-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

SRI WAHYUNI S (B012202082), Keabsahan Transaksi Jual Beli Game Online Oleh Anak Di Bawah Umur Melalui Pihak Ketiga Sebagai Penyedia Jasa Pembayaran, dibimbing oleh Winner Sitorus Sebagai Pembimbing Utama dan Marwah Sebagai Pembimbing Pendamping.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperjelas dan memvalidasi ada atau tidaknya hubungan hukum antara pihak penyedia jasa pembayaran dengan pengguna game online, dan untuk menilai keabsahan transaksi pembayaran game online yang dilakukan melalui jasa pembayaran oleh anak di bawah umur.
Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konsep, dan pendekatan perbandingan. Adapun bahan hukum yang digunakan berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan non-hukum dengan menggunakan teknik kepustakaan. Bahan hukum yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dalam bentuk narasi atau pendapat hukum yang bersifat normatif agar dapat memberikan preskripsi mengenai isu penelitian yang sifatnya esensial.
Hasil yang diperoleh bahwa penyedia jasa pembayaran tidak memiliki hubungan hukum secara langsung dengan pengguna game online, karena yang memiliki hubungan hukum secara langsung adalah orang tua si anak yang akunnya terdaftar pada database provider dan provider sebagai penyedia jasa pembayaran. Selanjutnya, dalam pembayaran game online oleh anak di bawah umur tidak memenuhi syarat cakap perjanjian yaitu khususnya belum mencapai usia dewasa yang merupakan syarat subjektif, sehingga implikasinya dapat dibatalkan. Dengan demikian, transaksi yang dilakukan tetap sah sepanjang belum dibatalkan melalui putusan pengadilan, yang pembatalannya diajukan ke Pengadilan Negeri oleh orang tua yang merasa dirugikan atas transaksi yang telah dilakukan oleh anak di bawah umur pada sebuah game online.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 12 Sep 2024 05:36
Last Modified: 12 Sep 2024 05:36
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/37412

Actions (login required)

View Item
View Item