HUBUNGAN ANTARA TOLL LIKE RECEPTOR-4 (TLR-4) DENGAN KERUSAKAN VERTEBRA PADA PASIEN TB SPONDYLITIS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR = CORRELATION BETWEEN TOLL LIKE RECEPTOR-4 (TLR-4) WITH VERTEBRAE DESTRUCTION IN SPONDYLITIS TB PATIENTS AT WAHIDIN SUDIROHUSODO HOSPITAL

Latar Belakang: Spondilitis TB adalah penyakit infeksi yang sangat berbahaya karena dapat dikaitkan dengan defisit neurologis akibat kompresi struktur saraf yang berdekatan dan deformitas tulang belakang yang signifikan. Kerusakan vertebra merupakan salah satu bentuk manifestasi berat dari spondilitis TB. Kondisi ini berkorelasi dengan fraktur tubuh vertebra dan menyebabkan kelainan bentuk (deformitas). Toll like receptor (TLR) berhubungan dengan keparahan spondilitis TB. TLR 4 terutama berperan dalam imunitas innate dan perubahan terkait dengan kegagalan imunitas adaptif terhadap respon sitotoksik dari limfosit T helper 1. Peningkatan aktivitas TLR-4 memicu infeksi yang lebih luas pada pasien dengan spondilitis TB karena menurunnya respon inflamasi pada makrofag.
Metode: Kami mengidentifikasi pasien spondilitis tuberkulosis dari rekam medis dan register pasien mulai Maret 2023 hingga Desember 2023 di rumah sakit sebagai data primer. Setelah melalu proses skrining, terkumpul 27 subjek yang memenuhi kriteria untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Pemeriksaan kadar serum TLR-4 dilakukan pada semua subjek dalam satuan ng/mL, kemudian dilakukan uji normalitas data diuji dengan tes Shapiro-Wilk dan dilakukan uji Mann-Whitney. Setelah itu dilakukan uji korelasi Pearson antara kadar TLR-4 dengan destruksi vertebra.
Hasil: Total sampel yang terkumpul pada penelitian ini yaitu sebanyak 27 orang pasien yang didiagnosis Spondilitis Tuberkulosis (TB). Sebagian besar sampel pada penelitian ini berusia <50 tahun sebanyak 22 orang (81,5%). Dilihat dari jenis kelamin, didapatkan jumlah pasien berjenis kelamin perempuan sebanyak 14 orang (51.9%) dan 13 orang (48,1%) laki-laki. Berdasarkan destruksi tulang belakang pada pasien ini didapatkan sebanyak 18 orang (66,7%) dengan destruksi tulang belakang kurang dari 3 dan 9 orang (33,3%) lebih dari 3. Pada penilaian fungsi neurologis, didapatkan gangguan motorik sebanyak 5 orang (18,5%) mengalami paraparese dan 8 orang (29,6%) dengan paraplegia. Berikutnya, pada penelitian ini dilakukan penilaian fungsi sensorik, didapatkan sebanyak 11 orang (40,7%) mengalami hipoestesi dan 4 orang (14,8%) mengalami anestesi. Kadar TLR-4 pada pasien ini memiliki rerata nilai 8.254,1 ± 1.076,1 (p<0.05). Distribusi data pada 27 partisipan dengan menggunakan uji saphiro milk didapatkan distribusi data yang tidak terdistribusi normal. Dari uji korealsi pearson didapatkan hubungan yang signifikan antara kadar serum TLR-4 dengan destruksi vertebra (p<0.05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar TLR-4 dan destruksi vertebra, serta hubungan yang signifikan antara kadar TLR-4 dengan gangguan fungsi motorik dan sensorik pada pasien spondilitis TB.

Keywords : spondilitis tb, TLR-4, destruksi vertebra, motorik, sensorik