EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA TIDORE KEPULAUAN

Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi yang pesat, pengelolaan sampah telah menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah. Pada tahun 2023, Kota Tidore Kepulauan menghasilkan 47,30 ton sampah per hari, namun hal ini tidak tidak diimbangi dengan infrastruktur dan sumber daya yang memadai dalam pengelolaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem pengelolaan yang ada di Kota Tidore Kepulauan saat ini dan merumuskan rekomendasi dan strategi untuk memperbaiki sistem yang ada. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, dokumentasi, kuesioner, dan wawancara dengan pemangku kepentingan terkait. Hasil penelitian ini kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif (analisis frekuensi) dan diuraikan dalam bentuk deskriptif (naratif), tabulasi data dalam bentuk tabel, grafik dan diagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengelolaan sampah di Kota Tidore Kepulauan dinilai masih belum efektif dan optimal. Hal ini dapat dilihat dari aspek teknik operasional yang belum memadai seperti tidak efektifnya TPA, TPS, dan bank sampah, tingkat cakupan pelayanan yang hanya mencapai sekitar 60% dari wilayah kota, serta kendaraan pengangkut sampah yang dimana saat ini masih dibutuhkan 252 unit kaizar/motor sampah, 16 unit dump truck, dan 32 unit arm roll. Ada 51,2% masyarakat yang belum merasakan dampak pengelolaan sampah, dan masih ada 35,9% masyarakat yang belum berperan aktif dalam upaya pengelolaan sampah. Meskipun 68,8% masyarakat sudah mengetahui adanya peraturan tentang pengelolaan sampah, namun hal tersebut tidak diimplementasikan dengan baik. Tingkat partisipasi masyarakat, infrastruktur sarana/prasarana, dan kebijakan pengelolaan sampah perlu diperbaharui dan dioptimalkan. Maka dari itu diperlukan penanganan lebih lanjut serta pengembangan dari rekomendasi dan strategi yang diberikan yang diharapkan dapat mengoptimalkan dan mengefisiensikan sistem pengelolaan sampah ini agar cakupan pelayanan dapat meningkat minimal hingga 80% dan partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah dapat mencapai 65% dalam lima tahun kedepan.