Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Gonad Bulu Babi (Diadema setosum) Asal Pulau Gusung Tallang Makassar Terhadap Staphylococcus aureus = Antibacterial Activity Test of Gonadal Extract of Sea urchin (Diadema setosum) from Gusung Tallang Island Makassar against Staphylococcus aureus

Latar belakang. Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri patogen yang memiliki kasus resistensi terhadap beberapa antibiotik, sehingga dibutuhkan pencarian senyawa antibakteri baru. Keanekaragaman hayati laut menjadi solusi untuk penemuan senyawa antibakteri baru, salah satunya yaitu (Diadema setosum) famili Diadematidae. Bulu babi asal dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dengan zona hambat sebesar 6,5±0,5 mm. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak metanol gonad D. setosum asal pulau Gusung Tallang mampu menghambat pertumbuhan S. aureus. Metode. Penelitian dilakukan dengan mengekstraksi sampel sebanyak 50 gram dalam 500 ml metanol. Ekstrak yang diperoleh dibuat dalam beberapa seri konsentrasi yaitu 10%, 5%, dan 2,5% kemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi agar menggunakan kertas cakram. Hasil. Hasil penelitian diperoleh ekstrak gonad bulu babi sebesar 2,754 gram dengan persen rendemen sebesar 5,51% serta hasil uji aktivitas antibakteri pada konsentrasi 2,5% - 10% (0,5 mg – 2 mg/disc) tidak memperlihatkan aktivitas antibakteri terhadap S. aureus. Kesimpulan. Pemanfaatan gonad bulu babi asal pulau Gusung Tallang dalam penelitian ini sebagai salah satu sumber penghasil antibakteri terhadap S. aureus tidak efektif pada konsentrasi ekstrak hingga 10% (2 mg/disc).

Keywords : Diadema setosum; ekstrak metanol, antibakteri, Staphylococcus aureus