ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DENGAN MEMANFAATKAN SAR (SYNTHETIC APERTURE RADAR) DI DAS APARANG, BAONTO, RAOWA DI KABUPATEN BULUKUMBA = ANALYSIS OF DROUGHT LEVEL USING SAR (SYNTHETIC APERTURE RADAR) IN THE APARANG, BAONTO, RAOWA DAS IN BULUKUMBA DISTRICT

Kekeringan merupakan bencana yang krusial dan kompleks karena dapat menimbulkan permasalahan air dan pangan . Data Sebaran DAS Tahun 2018; . Citra Sentinel-1SAR 2019-2023; Sentinel-2 MSI 2019-2023. Metode yang digunakan adalah Klasifikasi Interpretasi Tutupan Lahan dengan Supervised Classification menggunakan ArcGIS Desktop 10.4 dari ESRI; peta yang tumpang tindih; analisis Radar Vegetation Index (RVI); Analisis Normalized Difference Moisture Index (NDMI), Analisis Komparatif Transformasi Citra dan Overlay Uji Korelasi dan Uji Regresi Hasil penelitian mengidentifikasi kelas Tutupan Lahan terbesar adalah Lahan Kering Pertanian Campuran Semak, Radar Indeks Vegetasi (RVI) di lokasi penelitian DAS Aparang, Baonto dan Raowa mengalami kelas tertinggi yaitu kelas Kering sebesar (32,3%) 12.180,21 Ha, Indeks Kelembapan Selisih Normal (NDMI) di wilayah Lokasi penelitian DAS Aparang mempunyai kelas tertinggi pada tahun 2023 yaitu Kelembaban 35% 13.444,06., Tutupan lahan yang paling berpengaruh adalah lahan terbuka, pertanian lahan kering bercampur semak belukar, perkebunan, dan pemukiman serta desa yang terkena dampak Bonto Biraeng, Sangkala, Batu Nilamung, Bonto Minasa, Tambangan, Lembanna dan Maleleang. Uji korelasi menemukan adanya hubungan antara variabel Radar Vegetation Index (RVI), Normalized Difference Moisture Index (NDMI) dan tutupan lahan dengan nilai signifikansi yang menyatakan mempunyai hubungan dan uji regresi menyatakan variabel tersebut dapat digunakan. Variabel Normalized Difference Moisture Index (NDMI) mempunyai pengaruh lebih besar terhadap Radar Indeks Vegetasi dan Tutupan Lahan dengan Indeks Vegetasi Radar dengan Hubungan Pengaruh Positif.

Keywords : Kekeringan, Sentinel 1, RVI