PREVALENSI FRAKTUR MANDIBULA AKIBAT KECELAKAAN DI RSGMP UNHAS DAN RSGM LADOKGI YOS SUDARSO SERTA RSPTN UNHAS DI MAKASSAR PERIODE 2019-2022 = PREVALENCE OF MANDIBULAR FRACTURES DUE TO ACCIDENTS IN RSGMP UNHAS AND RSGM LADOKGI YOS SUDARSO AND RSPTN UNHAS IN MAKASSAR IN THE PERIOD 2019-2022

Latar Belakang : Fraktur mandibula merupakan bagian dari trauma maksilofasial yang menjadi penyebab utama kecacatan dan kematian. Fraktur ini umumnya disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang ditandai dengan terganggunya kontinuitas tulang pada mandibula, berdasarkan GBD pada tahun 1990-2017 insiden fraktur facial yang meningkat 39,45%. Berdasarkan RISKESDAS tahun 2013 yang menunjukkan bahwa fraktur pada daerah mandibula terjadi pada 59.2% kasus trauma maksilofasial, RISKESDAS tahun 2018, prevalensi cedera pada bagian kepala dan wajah sebesar 11,9%. Kasus yang sering terjadi pada pasien fraktur mandibula sangatlah bervariasi antar budaya dari waktu ke waktu. Di daerah perkotaan, penyebab terjadinya fraktur mandibula selain akibat kecelakaan lalu lintas, dapat juga terjadi akibat perkelahian, terjatuh dari ketinggian dan kekerasan fisik, serta trauma saat pencabutan gigi sehingga Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi kasus fraktur mandibula akibat kecelakaan di RSGMP Unhas dan RSGM Ladokgi Yos Sudarso serta RSPTN Unhas di Makassar periode 2019-2022. Metode : Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian yaitu non-random sampling dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan prevalensi tertinggi di RSGM Ladokgi Yos Sudarso periode 2019-2022 dengan jumlah 29 kasus dan kasus fraktur dentoalveolar dan simfisis merupakan kasus fraktur mandibula yang sering terjadi. Simpulan : Prevalensi fraktur mandibula akibat kecelakaan di RSGMP Unhas dan RSGM Ladokgi Yos Sudarso serta RSPTN Unhas periode 2019-2022 didominasi oleh laki-laki dengan rentang usia 11-20 tahun dan penyebab terbesarnya adalah kecelakaan lalu lintas motor.