FAKTOR RISIKO KEJADIAN SCHISTOSOMIASIS DI KECAMATAN LORE TIMUR KABUPATEN POSO TAHUN 2024 = RISK FACTORS FOR SCHISTOSOMIASIS IN EAST LORE DISTRICT, POSO REGENCY 2024.


Girikallo, Grace Glory (2024) FAKTOR RISIKO KEJADIAN SCHISTOSOMIASIS DI KECAMATAN LORE TIMUR KABUPATEN POSO TAHUN 2024 = RISK FACTORS FOR SCHISTOSOMIASIS IN EAST LORE DISTRICT, POSO REGENCY 2024. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
K062221005_tesis_17-07-2024 cover1.png

Download (441kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
K062221005_tesis_17-07-2024 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
K062221005_tesis_17-07-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
K062221005_tesis_17-07-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 4 September 2026.

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Schistosomiasis merupakan penyakit yang termasuk ke dalam kategori penyakit kurang diperhatikan (neglected tropical diseases) disebabkan oleh cacing trematoda darah dari genus Schistosoma. Data kasus Schistosomiasis di Kecamatan Lore Timur Tahun 2023 menunjukkan 76 kasus. Tujuan: Menganalisis faktor risiko kejadian Schistosomiasis di Kecamatan Lore Timur Kabupaten Poso. Metode: Desain penelitian ini adalah observasional analitik menggunakan rancangan case control study. Penelitian ini melakukan pengukuran suhu air, pH air di habitat keong kemudian analisis spasial untuk menggambarkan sebaran habitat keong O. hupensis lindoensis. Sampel manusia dalam penelitian ini berjumlah 86 orang terdiri dari 43 sampel kasus dan 43 sampel kontrol, sedangkan sampel habitat keong diambil 9 titik habitat. Analisis data dari univariat dan bivariat menggunakan uji chi – square, kemudian analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik prediktif. Hasil: Hasil penelitian di Kecamatan Lore Timur, pengukuran lingkungan fisik meliputi suhu air 22°C - 27°C, kadar pH air 5,5 – 7,8 ditemukan keong positif cercaria di saluran air perkebunan coklat dan saluran irigasi persawahan. Analisis bivariat menunjukkan kebiasaan buang air besar sembarangan merupakan faktor risiko (OR = 6,0), kebiasaan tidak menggunakan air bersih merupakan faktor risiko (OR = 7,0), jarak rumah dengan habitat keong merupakan faktor risiko (OR = 28,3), tidak menggunakan APD merupakan faktor risiko (OR = 10,9), dan kurangnya pemanfaatan program kesehatan terkait Schistosomiasis merupakan faktor risiko (OR = 11,3). Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel jarak rumah dengan habitat keong merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian Schistosomiasis dengan nilai OR = 40,7 dan Cl (95%) = (5,064 – 328,02). Kesimpulan: Kebiasaan buang air besar sembarangan, tidak menggunakan air bersih, jarak rumah dengan habitat keong, tidak menggunakan APD dan tidak mengikuti program kesehatan terkait Schistosomiasis merupakan faktor risiko karena diperoleh nilai OR > 1, sedangkan jarak rumah dengan habitat keong merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian Schistosomiasis di Kecamatan Lore Timur.

Kata Kunci: Faktor Risiko; Schistosomiasis; Jarak Rumah dengan Habitat.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Risk factors, Schistosomiasis, Distance of House to Habitat.
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 05 Sep 2024 02:14
Last Modified: 05 Sep 2024 02:14
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/36971

Actions (login required)

View Item
View Item