Amni. J, Rasyiqah (2023) Perbandingan Efek Imunomodulator Ekstrak Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum), Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) dan Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag pada Mencit = Comparison of Immunomodulator Effects of Cengkeh Flower Extract (Syzygium aromaticum), Sweet Wood Extract (Cinnamomum burmanii) and Kelor Leaf Extract (Moringa oleifera) on Makrofag Phagositosis Activity in Mice. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
J011201071_skripsi_23-02-2024 Cover1.jpg
Download (283kB) | Preview
J011201071_skripsi_23-02-2024 Bab 1-2.pdf
Download (1MB)
J011201071_skripsi_23-02-2024 Dapus.pdf
Download (1MB)
J011201071_skripsi_23-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 6 December 2026.
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh terhadap paparan zat asing di dalam tubuh. Kekebalan dapat dipertahankan dan diperkuat dengan mengonsumsi vitamin dan herbal alam yang berkhasiat sebagai imunomodulator. Imunomodulator adalah zat yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit. Tujuan: Untuk mengetahui efek imunomodulator ekstrak bunga cengkeh, ekstrak kayu manis dan ekstrak daun kelor. Metode: Jenis penelitian yang digunakan ialah eksperimental laboratorium dengan metode post-test only control group design. Penelitian ini menggunakan 25 sampel yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan, setiap kelompok terdiri dari 5 sampel, yaitu kontrol positif yaitu imboost force, kontrol negatif yaitu pakan standar, ekstrak bunga cengkeh, ekstrak kayu manis, dan ekstrak daun kelor. Sebelum dilakukan pemberian ekstrak secara peroral mencit terlebih dahulu diadaptasi selama 7 hari. Kemudian diberikan ekstrak 7 hari dan pada hari ke-15 mencit diinjeksikan bakteri Staphylococcus aureus. Efek imunomodulator ketiga ekstrak terhadap aktivitas fagositosis mencit diamati dengan cara menghitung jumlah sel makrofag dalam preparat apusan cairan intraperitoneal mencit kemudian diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 100x. Analisis data menggunakan uji Shapiro Wilk dan One Way Anova. Hasil: Hasil dari penelitian ini didapatkan (1) rata-rata aktivitas makrofag pada perlakuan imboost sebesar 5,4%; (2) rata-rata aktivitas makrofag pada perlakuan pakan standar sebesar 4,2; (3) rata-rata aktivitas makrofag pada perlakuan cengkeh sebesar 6,0%; (4) rata-rata aktivitas makrofag pada perlakuan kayu manis sebesar 7,8%; (5) rata-rata aktivitas makrofag pada perlakuan daun kelor sebesar 6,2%; (6) pemberian ekstrak bunga cengkeh, ekstrak kayu manis dan ekstrak daun kelor berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas fagositosis makrofag. Kesimpulan: Ekstrak bunga cengkeh, ekstrak kayu manis dan ekstrak daun kelor ternyata memiliki aktivitas fagositosis yang tinggi. Ekstrak kayu manis memiliki aktivitas fagositosis yang paling tinggi yaitu 7,8% dan ekstrak bunga cengkeh yang memiliki aktivitas fagositosis yang paling rendah yaitu 6,0% sedangkan ekstrak daun kelor memiliki aktivitas fagositosis lebih tinggi dari ekstrak bunga cengkeh yaitu 6,2%.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Imunomodulator, ekstrak bunga cengkeh, ekstrak kayu manis, ekstrak daun kelor, aktivitas fagositosis, mencit |
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl |
Date Deposited: | 05 Sep 2024 02:11 |
Last Modified: | 05 Sep 2024 02:11 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/36959 |