Kajian Fermentabilitas Rumen Invitro Ransum Kambing Berbahan Baku Lokal dengan Penambahan Herbal = STUDY ON RUMEN FERMENTABILITY OF IN VITRO GOAT RATION MADE FROM LOCAL RAW WITH THE ADDITION OF HERBAL


Susilawati, Susilawati (2024) Kajian Fermentabilitas Rumen Invitro Ransum Kambing Berbahan Baku Lokal dengan Penambahan Herbal = STUDY ON RUMEN FERMENTABILITY OF IN VITRO GOAT RATION MADE FROM LOCAL RAW WITH THE ADDITION OF HERBAL. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
I012212028_tesis_08-07-2024 cover1.png

Download (148kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
I012212028_tesis_08-07-2024 1-2.pdf

Download (833kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
I012212028_tesis_08-07-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
I012212028_tesis_08-07-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 2 September 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

SUSILAWATI. I012212028. Kajian Fermentabilitas Rumen In vitro Ransum Kambing Berbahan Baku Lokal Dengan Penambahan Herbal. Dibimbing oleh: Syahriani Syahrir dan Asmuddin Natsir.
Penambahan herbal bawang putih (Allium sativum), jahe (Zingiber officiniale) dan kunyit (Curcuma domestica) pada bahan pakan lokal dapat meningkatkan kecernaan pada ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat fermentabilitas rumen ransum komplit berbahan baku lokal yang ditambahkan herbal dengan pengujian secara in vitro. Penelitian ini terdiri atas dua tahap, percobaan tahap pertama untuk menentukan level terbaik dari penambahan masing-masing herbal, yang terdiri dari bawang putih, jahe, atau kunyit dengan level 0%, 0,025%, 0,05%, 0,075%, dan 0,1% pada pakan komplit. Hasil dari tahap pertama memperlihatkan bahwa level terbaik dari penggunaan masing-masing herbal adalah bawang putih 0,1%, jahe 0,05, dan kunyit 0,05%. Tahap kedua merupakan uji terhadap kombinasi dari masing-masing konsentrasi herbal terbaik dari percobaan 1 yang ditambahkan pada ransum komplit. Perlakuan tahap kedua terdiri dari P0= Ransum Komplit (RK) tanpa herbal, P1= RK + bawang putih 0,1% + jahe 0,05%, P2= RK + bawang putih 0,1% + kunyit 0,05%, P3= RK + jahe 0.05% + kunyit 0,05%, dan P4= RK + bawang putih 0,1% + jahe 0,05% + kunyit 0,05%). Hasil penelitian tahap dua menunjukkan daya cerna in vitro bahan kering adalah P0= 53,6%, P1=61,8%, P2= 63,2%, P3= 50,5%, P4= 63,2% dan daya cerna in vitro bahan organik adalah P0= 42,3%, P1= 62,3%, P2= 59,5%, P3= 31,7%, P4= 61,8%. Rataan pH untuk masing-masing perlakuan adalah P1= 6,70, P2=6,77, P2= 6,77, P3= 6,89, P4= 6,87 sementara rataan nilai N-amonia untuk perlakuan P0= 28,60 mM, P1=35,65 mM, P2=17,06 mM, P3=28,53 mM, dan P4= 28,27 mM. Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan penggunaan bawang putih level 0,1% yang terbaik diantara perlakuan lainnya.

Kata kunci : bawang putih, jahe, kunyit, in vitro, pakan lokal.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Garlic, ginger, turmeric, in vitro, local feed.
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Peternakan > Ilmu dan Teknologi Peternakan
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 05 Sep 2024 01:08
Last Modified: 05 Sep 2024 01:08
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/36819

Actions (login required)

View Item
View Item