KEBIASAAN BURUK MENGISAP IBU JARI MEMBERI PENGARUH MALOKLUSI PADA ANAK

Latar Belakang: Prevalensi maloklusi di Indonesia masih sangat tinggi yaitu sekitar 80% dari jumlah penduduk dan merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yanhg cukup besar. Faktor eksternal penyebab dari maloklusi adalah kebiasaan yang dilakukan pada masa anak-anak yang mempengaruhi bentuk rahang dan mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk atau susunan gigi. Kebiasaan oral seperti mengisap ibu jari, menjulurkan lidah, bernapas melalui mulut, menggigit kuku, mengisap bibir, bruxism berdampak besar pada perkembangan oklusi dan otot disekitarnya. Kebiasan mengisap ibu jari, cukup banyak dilakukan oleh anak, dan prevalensinya berkisar antara 13-45%. Mencegah atau menghentikan kebiasaan mengisap jari sebelum menimbulkan kelainan yang menetap, merupakan salah satu upaya dalam mencegah terjadinya maloklusi. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan buruk mengisap ibu jari terhadap kejadian maloklusi pada anak. Metode: Metode yang digunakan yaitu literature review. Adapun langkahnya yaitu mengumpulkan informasi dari beberapa sumber, melakukan kompilasi data menggunakan metode matriks dan sintesis informasi dari literatur/jurnal, dan tinjauan literatur. Kesimpulan: Faktor eksternal yang dicurigai sebagai penyebab dari maloklusi adalah kebiasaan yang dilakukan pada masa anak-anak. Mencegah atau menghentikan kebiasaan mengisap jari sebelum menimbulkan kelainan yang menetap, merupakan salah satu upaya dalam mencegah terjadinya maloklusi.