MODEL EFEKTIVITAS JARINGAN PEMULIHAN BENCANA DI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH

ABSTRAK Muhammad Arief, Model Efektivitas Jaringan Pemulihan Bencana di Kota Pali, Provinsi Sulawesi Tengah. Dibimbing oleh: Muh. Akmal Ibrahim, Badu Ahmad, Suryadi Lambali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model efektivitas jaringan dalam penanganan pascabencana di Kota Palu serta melihat sejauh mana target pencapaian seperti yang ditetapkan oleh presiden melalui Inpres yang diterbitkan yaitu Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 10 Tahun 2018 Tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah dan Wilayah Terdampak Lainnya. Metode penelitian yang digunakan Penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menafsirkan fenomena dengan cara menjelaskan secara detail dalam hal ini bagaimana berlangsungnya effectiveness network governance. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan disertasi ini adalah metode induktif yaitu proses pengambilan keputusan dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus menuju umum. Penelitian ini dilakukan di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, wawancara mendalam, dan observasi pada objek penelitian. Teknik analisis data menggunakan model reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan jika Pemerintah Kota Palu belum efektif dalam upaya pemulihan pascabencana terutama dalam hal rehabilitasi dan rekonstruksi hunian tetap bagi sebagian warga terdampak bencana, yang sampai pada tahun kelima pascabencana masih tinggal di hunian sementara. Hal itu dipertegas dalam dimensi efektivitas jaringan yang digunakan sebagai pendekatan utama dalam penelitian seperti: komposisi jaringan yang menjelaskan bahwa jaringan yang efektif harus cukup besar untuk membawa beban tetapi tidak terlalu besar untuk dikelola dan memiliki tujuan Bersama. Selanjutnya Tata Kelola struktur jaringan sebagai sebagai salah satu faktor kunci dalam efektivitas pemulihan bencana masih lemah dalam hal koordinasi dan pengintegrasian peserta jaringan akibat banyaknya lembaga yang terlibat. Faktor kunci proses manajerial yang efektif, termasuk strategi dan tujuan yang jelas serta komunikasi yang transparan, yang memiliki peran penting dalam memfasilitasi pemulihan pascabencana di Kota Palu, berjalan kurang maksimal akibat penetapan strategi yang tersegmentasi yang dibuat dan dipedomani oleh aktor dari unsur pemerintah, sementara aktor dari sektor sipil dan privat bekerja sesuai dengan strategi masing-masing. Dan terakhir, Faktor relasi seperti kepercayaan, harmoni, komitmen, dan gaya kepemimpinan juga berpengaruh terhadap efektivitas jaringan pemulihan bencana di Kota Palu. evaluasi menyeluruh terhadap jaringan pemulihan pascabencana di Kota Palu dengan meninjau struktur organisasi, kebijakan, prosedur, dan mekanisme koordinasi yang ada serta mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dapat mempengaruhi efektivitas jaringan pemulihan pascabencan dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi kegiatan pemulihan bencana