Formula Model Penanganan Phising Pada Bank BRI: Analisis, Dampak, dan Implementasi

Phising merupakan salah satu jenis serangan siber dengan meniru alamat website asli lalu menyebarkannya melalui pesan Whatsapp, telepon maupun email. Tujuan tindakan serangan phishing yaitu untuk mengetahui informasi data sensitive masyarakat seperti username, password, ccv, masa berlaku kartu kredit, dan lain-lain yang tujuan akhirnya untuk memperoleh keuntungan finansial bagi pelaku, sehingga menyebabkan kerugian finansial terhadap korban dan perusahaan. Metodologi yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan teknik pendekatan studi literatur dengan bantuan analisis matriks risiko, analisis skenario dan analisis bow tie risk. Penulis menemukan bahwa akar masalah dari tingginya serangan phising pada bank BRI adalah Kerentanan manusia yang dikibatkan oleh kecerobohan dan kurangnya pengetahuan membuat penipuan phising mengalami peningkatan. Dari segi teknologi yaitu tidak terdapat alat deteksi phising dan peringatan ketika terjadi pemindahan dana rekening ke rekening yang tidak dikenal. Untuk meminimalisir akar masalah yang dihadapi maka diperlukan formulasi model penanganan phising yang lebih efektif dibanding sebelumnya. Formulasi model penangan yang tepat untuk mengurangi serangan phising yaitu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran nasabah khususnya 40 tahun keatas melalui simulasi secara langsung. Selain itu, perlu dilakukan peningkatan sistem teknologi yang canggih berupa pengembangan sistem teknologi yang dapat mendeteksi serangan phising serta memberi peringatan secara real time jika terdapat pemindahan dana yang mencurigakan.