Rohani, Imam (2023) MODEL PENGATURAN PENAMPANG SALURAN UNTUK REKAYASA PEMELIHARAAN ALUR DI MUARA = The Regulation Model Of Cross-Sectional For Maintaining Channel In The River Mouth. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.
D013181004_disertasi_28-02-2024 cover1.png
Download (138kB) | Preview
D013181004_disertasi_28-02-2024 1-2.pdf
Download (7MB)
D013181004_disertasi_28-02-2024 dp.pdf
Download (4MB)
D013181004_disertasi_28-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 27 August 2026.
Download (17MB)
Abstract (Abstrak)
Muara sungai mempunyai peranan penting selain sebagai saluran penyalur air banjir ke laut juga dapat dimanfaatkan untuk transportasi air. Pendangkalan, penyempitan atau perpindahan dan penutupan saluran muara akibat sedimentasi merupakan permasalahan yang umumnya terjadi di pelabuhan muara. Selama ini penanganannya dilakukan dengan pembangunan jetty, pengerukan, struktur bawah air, dan fluidisasi. Bangunan flushing sedimen dengan model sistem pengaturan penampang muara, yang dengan kecepatannya dapat menggelontorkan sedimen (self flushing) dapat menjadi alternatif pilihan penanganan di muara. Parameter yang berpengaruh meliputi parameter penampang, parameter aliran dan parameter sedimen dinyatakan dalam hubungan persamaan Qs = (b, b*, h, h*, u, T, Q, g, w, , S). Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental di laboratorium menggunakan model terdistorsi dengan skala vertikal 1:20 dan skala horizontal 1:150. Diperoleh, kecepatan aliran meningkat seiring peningkatan debit aliran, dan semakin tinggi elevasi muka air menyebabkan kecepatan aliran semakin kecil dan sebaliknya. Profil kecepatan aliran arah longitudinal bervariasi, dan cenderung semakin besar kearah mulut muara. Dengan menggunakan metode Buckingham diperoleh parameter tak berdimensi. Pengaruh parameter, semakin besar nilai lebar penampang relatif tinggi penampang relatif, periode pasang surut relatif menyebabkan rasio debit sedimen yang semakin kecil, sedangkan bilangan Reynold (Re) yang semakin besar menghasilkan rasio debit sedimen yang semakin besar pula. Pola penggelontoran pada penampang segiempat, lebar penampang relatif yang semakin kecil terjadi deposisi sedimen dari bagian hulu dan gerusan ke hilir muara, sedangkan penampang komposit dengan lebar penampang relatif yang terlalu kecil justru terjadi gerusan lebih besar di area hulu muara. Persamaan penggelontoran sedimen pada model pengaturan penampang diperoleh Q_s/Q=- 0.000037 (b*)/b -0.000238 (h*)/h+ 0.000002 (ρ_w u h)/+0.001725 (t.√g)/√h-0.002812 ρ_s/ρ_w
Keywords : pengaturan penampang, penggelontoran, sedimen, muara
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | cross-sectional regulation, section, flushing, sediment, estuary |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 03 Sep 2024 03:13 |
Last Modified: | 03 Sep 2024 03:13 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/36450 |