PENGARUH WAKTU PELAKSANAAN INSEMINASI BUATAN (IB) TERHADAP TINGKAT KEBUNTINGAN PADA SAPI BALI DI KECAMATAN TANETE RIAJA KABUPATEN BARRU = THE EFFECT OF ARTIFICIAL INSEMINATION (AI) IMPLEMENTATION TIME ON PREGNANCY RATE IN BALI CATTLE IN TANETE RIAJA DISTRICT BARRU REGENCY


Reski, Muhammad (2024) PENGARUH WAKTU PELAKSANAAN INSEMINASI BUATAN (IB) TERHADAP TINGKAT KEBUNTINGAN PADA SAPI BALI DI KECAMATAN TANETE RIAJA KABUPATEN BARRU = THE EFFECT OF ARTIFICIAL INSEMINATION (AI) IMPLEMENTATION TIME ON PREGNANCY RATE IN BALI CATTLE IN TANETE RIAJA DISTRICT BARRU REGENCY. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
I016201006_skripsi_23-08-2024 cover1.jpg

Download (290kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
I016201006_skripsi_23-08-2024 bab 1-2.pdf

Download (564kB)
[thumbnail of dapus] Text (dapus)
I016201006_skripsi_23-08-2024 dp.pdf

Download (361kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
I016201006_skripsi_23-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 6 August 2026.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Latar belakang. Waktu pelaksanaan inseminasi buatan (IB) merupakan faktor kunci dalam menentukan keberhasilan proses ini. Beberapa faktor seperti musim, cuaca, dan kondisi fisiologis sapi juga turut berpengaruh. Untuk memahami lebih dalam hubungan antara waktu pelaksanaan IB dan keberhasilannya pada sapi Bali, tugas akhir ini dilakukan di Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru. Tujuan. Berdasarkan data BPS tahun 2023, populasi sapi potong di daerah ini sebanyak 6.137 ekor, yang dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan keberhasilan IB di daerah lain. Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah survei dengan pengambilan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan peternak dan petugas inseminasi buatan serta pengamatan langsung, meliputi keadaan birahi dan waktu pelaksanaan IB. Sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan inseminator terkait sapi yang berhasil bunting. Persentase tingkat kebuntingan pada sapi Bali dengan waktu pelaksanaan IB yang berbeda menunjukkan hasil yang bervariasi. Hasil. Pada pagi hari, dengan 10 ekor sapi yang di-IB, nilai S/C adalah 1,25 dengan CR dan NRR masing-masing 80%. Pada siang hari, nilai S/C meningkat menjadi 2,5 dengan CR dan NRR hanya 40%. Sore hari menunjukkan nilai S/C 1,4, CR 70%, dan NRR 70%. Pada malam hari, nilai S/C adalah 1,11 dengan CR dan NRR 90%. Kesimpulan. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan IB pada siang hari memiliki nilai S/C, CR, dan NRR yang paling rendah dibandingkan dengan pelaksanaan pada pagi, sore, dan malam hari. Oleh karena itu, pemilihan waktu pelaksanaan IB yang tepat sangat penting untuk meningkatkan tingkat kebuntingan pada sapi Bali.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: keywords : Waktu Pelaksanaan IB; keberhasilan IB; S/C,CR,NRR.
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Depositing User: Unnamed user with username pkl
Date Deposited: 03 Sep 2024 02:44
Last Modified: 03 Sep 2024 02:44
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/36413

Actions (login required)

View Item
View Item